Sekadau, BerkatnewsTV. Dinas Lingkungan Hidup Sekadau mencatat jumlah produksi sampah yang dibuang masyarakat mencapai 10 hingga 12 ton per hari.
Namun disebutkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sekadau, Wirdan Mahzumi pihaknya masih kekurangan sarana dan prasarana.
“Kami ada armada tossa yang jemput bola, yang optimal 6 hingga 7 unit. 2018 lalu kita sudah beli 15 tossa. Namun cepat rusak karena kami tidak punya garasi, walaupun buat atap sementara tapi tidak tahan lama, karena kami tidak ada tempat permanen tapi sekarang sudah disiapkan tempat oleh Bupati,” ujarnya.
Selain itu kontainer sampah diakuinya juga masih banyak terkendala, baik dari jumlah maupun penempatannya.
“Kontainer sampah kita punya lima, satu kesulitan kami, DAK hanya diperbolehkan membeli alat angkutnya tidak boleh yang lain, artinya tossa dan truck tapi bak sampahnya tidak. Semoga 2020 dari dana daerah bisa dialokasikan, mobilnya kami ada bak nya yang tidak punya. Saat ini kita miliki 5 dan idealnya itu kita harusnya punya 8 hingga 10 kontainer sampah,” tuturnya.
Kendala lain diakuinya untuk penempatan kontainer tersebut dan juga perawatan kontainer tersebut.
“Kontainer inikan dari besi paling lama umurnya bertahan 5 tahun dan akan mengalami korosit, jika di las juga tidak akan bertahan lama,” jelasnya.
Lanjut dia, permasalahan lain kadang masyarakat merasa keberatan saat kontainer disimpan di tepi jalan, padahal 15 meter dari jalan merupakan tanah milik negara.
“Tapi memang ada etikanya misalnya tidak boleh di dekat polres, rumah makan atau perkantoran, kalau ada tanah lapang harusnya tidak masalah,” tuturnya.
Ia juga mengatakan jika sampah dikelola dengan baik tentu dapat menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat.
“Kalau yang mempunyai peluang bisnis di perkenankan mengelola sampah di TPA, kita kelola kompos itu di masukan ke karung dan bisa dijual,” pungkasnya.(her)