loading=

Menristekdikti Resmikan Gedung Baru Untan Rp2,8 Triliun

Menristekdikti RI Mohamad Nasir bersama Gubernur Kalbar Sutarmidji, Rektor Untan Thamrin Usman dan Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono memencet tombol sirine tanda peresmian gedung baru Untan. Foto: Rizky

Pontianak, BerkatnewsTV. Untuk menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0, Untan meresmikan gedung baru, Jum’at (18/1) pagi. Peresmian itu ditandai dengan menekan tombol sirine dari Menristekdikti RI Mohamad Nasir bersama Gubernur Kalbar Sutarmidji, Rektor Untan Thamrin Usman dan Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono.

“Di era revolusi industri 4.0 maka dengan pembangunan ini harapannya adalah mengawali mahasiswa untuk menuju kepada disruptive inovation itu. Kebetulan di Untan ini telah disiapkan E-learningnya dan kemarin yang dilaporkan dan diusulkan ada 30 mata kuliah modul dan 20 sudah diterima oleh sistem namanya Sistem Pembelajaran Daring (SPADA),” ujar Menristekdikti RI Mohamad Nasir.

Selain itu, ia berharap dengan diresmikannya gedung baru tersebut dapat mendekatkan kualitas pendidikan tinggi yang ada di Indonesia.

“Dengan bertambahnya infrastruktrur, dosen yang disekolahkan makin banyak yang menjadi gelar doktor, maka kekuatan perbandingan akan menjadi lebih baik. Harapanya adalah bagaimana penduduk yang ada di Indonesia mampu bersaing di kelas dunia,” ucapnya.

Ia melanjutkan jika berjalan dengan baik maka kuliah tidak lagi hanya dikelas, tetapi juga bisa dilakukan diluar kelas.

“Kalau kedepan dilakukan dengan masif maka akan menjadi baik. Saya mendorong kepada rektor sistemnya adalah program studi apa yang bisa di onlinekan secara penuh. Ini harapannya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, gedung baru tersebut dibangun mulai tahun 2017 akhir yang terdiri dari satu gedung tiga lantai, satu perpustakaan modern, gedung serbaguna, dua gedung kelas tiga lantai dan satu unit gedung laboratorium terpadu empat lantai.

Adapun sumber dana pembangunan gedung yang termasuk dalam proyek 7 in 1 tersebut yakni dari Islamic Development Bank dengan menelan biaya sekitar Rp1,7 hingga 2,8 triliun rupiah. (riz)