Sanggau, BerkatnewsTV. Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong Kabupaten Sanggau merupakan jalur perbatasan RI – Malaysia yang rawan menjadi pintu masuk simpatisan ormas radikal ke tanah air.
Oleh karenanya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan pengawasan ketat terhadap kawasan perbatasan.
Deputi Kerjasama Internasional BNPT, Irjen (Pol) Hamidin menyampaikan pengawasan ketat ini untuk memonitor kepulangan WNI yang diduga menjadi anggota dan simpatisan organisasi radikal ISIS maupun Al Qaedah.
“Semua daerah yang ada perbatasan langsung dengan negara tetangga yang menjadi tempat perlintasan orang perlu mendapat pengamatan yang serius dan intens,” kata Irjend (Pol) Hamidin saat melakukan kunjungan kerja ke Entikong, Jumat (28/9).
Hamidin menambahkan, saat ini kelompok radikal ISIS dan Al Qaedah semakin terdesak.
Kondisi itu, membuat simpatisannya kesulitan dan berpotensi pulang ke negara asalnya, termasuk yang berasal dari Indonesia.
Selain itu, menurut Hamidin, BNPT juga memonitor WNI deportan yang bergabung dengan organisasi radikal dan dipulangkan melalui perbatasan.
“Dari pengamatan kami, banyak sekali pemulangan WNI melalui Entikong sehingga hal ini pun harus kita waspadai. Siapa tahu diantara orang-orang yang dikembalikan itu, diantaranya ada terselip simpatisan atau mungkin anggota organisasi radikal tersebut,” pungkasnya.
Untuk memonitor itu, imbuhnya, BNPT menggandeng Kementerian Hukum dan HAM, Polri serta Densus 88 Anti Teror dengan melakukan interogasi serta investigasi terhadap WNI deportan yang diduga menjadi simpatisan organisasi radikal.
“Dan bagi mereka yang dari hasil investigasi menganut paham radikal, kita deradikalisasi untuk mereduksi paham radikalisme yang dianutnya,” jelasnya.
Deradikalisasi ini dibedakan dalam beberapa kelompok. Penanganan terhadap orang yang sangat menolak NKRI, atau yang masih ragu-ragu, atau mereka yang sangat mendukung organisasi radikal.(dra)