Sanggau, BerkatnewsTV. Ketua GP Ansor Provinsi Kalbar, M. Nurdin menyampaikan saat ini, Indonesia sedang menghadapi dinamika politik yang sangat pelik termasuk dinamika pemikiran yang terkadang emosional dan gampang marah.
Susbalan yang digelar merupakan agenda rutin untuk membentuk kader Ansor yang tidak gampang marah.
“Kondisi ini rawan, jangankan salah, benar pun kita masih dibully,” kata Nurdin disela Susbalan II tingkat Provinsi Kalbar di Sanggau, Jumat (24/8).
Ditengah gencarnya serangan terhadap GP Ansor dan Banser, lanjut Anggota DPRD Kubu Raya itu, Banom NU itu tetap konsisten dan istiqomah membela kepentingan ulama dan NKRI.
Tantangan bangsa Indonesia saat ini kata Nurdin adalah bagaimana membuat NKRI ini tetap utuh karena tidak sedikit orang – orang yang ingin meruntuhkan NKRI dengan berbagai dalih.
Ansor maupun Banser menilai toleransi adalah kalimat final yang tidak bisa diganggu gugat. Ansor dan Banserpun telah menunjukkannya, namun celaan orang – orang yang tidak suka dengan konsep toleransi yang ditunjukan Ansor dan Banser tidak akan menggoyahkan keluarga besar NU untuk tetap menjaga kalimat toleransi yang kita tunjukan.
“NKRI ini didirikan oleh para tokoh ulama yang mempunyai ilmu agama dan nasionalisme yang tinggi dan negarawan sejati, tidak mudah mendirikan negara yang plural seperti NKRI ini,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Sanggau Hamka Surkati menyampaikan tugas utama banser adalah menjaga ulama dan NKRI sesuai semboyan Banser ada dari ulama untuk bangsa.
Implementasi tugas Banser adalah mengawal intruksi ulama. Kehadiran Banser juga menjadi perekat umat beragama.
“Jadilah kader banser yang tangguh dan memiliki wawasan paripurna,” harapnya.(dra)