Pontianak, BerkatnewsTV. Sebanyak 90 anak Kalbar yang tidak mampu mulai resmi mengikuti proses belajar mengajar tahun ajaran baru di Sekolah Rakyat Tahap 1C Rabu (1/10) hari ini. Ke-90 anak tersebut terdiri dari jenjang SD, SMP hingga SMA yang dimulai dengan kegiatan Pemeriksaan Kesehatan dilanjutkan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Pemprov Kalbar telah menyiapkan Balai Sertifikasi Provinsi Kalbar / ex Balai Latihan Kerja (BLK) dan gedung Sentra Terpadu/Sentra Kreasi sebagai tempat sekolah sementara.
Sekolah Rakyat ini, saat ini menampung total 90 siswa yang telah mendaftar, meskipun jumlah pendaftar yang sudah terverifikasi saat ini adalah 81 orang. Pihak penyelenggara masih memberikan kesempatan kepada kurang lebih 9 orang lagi untuk melengkapi kuota menjadi 90 siswa.
Baca Juga:
- 12 Anak Pontianak Belajar di Sekolah Rakyat
- Sekolah Rakyat Untuk Siswa Miskin akan Dibangun di Pontianak
Gubernur Kalbar Ria Norsan menyatakan berfokus pada sektor keamanan dan kenyamanan Siswa. Dalam peninjauan di lokasi sementara, penyelenggara menyampaikan beberapa langkah yang telah diambil untuk menjamin keamanan dan kenyamanan siswa, di antaranya.
“Saya meminta kepada pengelola untuk dipisahkan siswa laki-laki dan perempuan menempati gedung yang terpisah, jika memungkinkan, untuk memastikan kenyamanan,” kata Norsan saat meninjau proses belajar mengajar Sekolah Rakyat, Rabu (1/10).
Ria Norsan juga menjelaskan, bahwa sekolah Rakyat ini menampung siswa di tiga jenjang pendidikan SD: 1 lokal kelas, SMP 1 lokal kelas, SMA 2 lokal kelas. Jumlah siswa per lokal kelas diperkirakan antara 20 hingga 25 siswa, kecuali untuk tingkat SD yang hanya berisi 20 orang.
“Jadi sekali lagi saya memastikan bahwa program ini bersifat gratis dan saat ini masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian Sosial (Kemensos) terkait batas akhir pendaftaran. Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang setara bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu,” ujarnya.(tmB)