Sanggau, BerkatnewsTV. Dalam kurun waktu sehari, jumlah hotspot di Kalbar semakin bertambah. Tercatat saat ini jumlahnya mencapai 4.168 titik, naik tiga kali lipat dibandingkan hari Senin (2/9) kemarin.
Hotspot terbanyak terdeteksi di Kabupaten Sanggau dengan jumlah 1.000 titik. Dimana katagori tingkat kepercayaan rendah 69 titik, kepercayaan menengah 805 titik dan kepercayaan tinggi 126 titik.
Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sanggau Tridibyo memperkirakan tingginya titik panas disebabkan jadwal membersihkan lahan dengan cara dibakar berubah.
“Seharusnya pada pertengahan Agustus, tetapi cuaca berubah hujan sehingga jadwal bakar lahan dilaksanakan bulan September. Ini yang memicu tingginya titik panas karena masyarakat memanfaatkan musim panas hari ini,” ungkapnya.
BPBD mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan membakar lahan.
“Kami minta agar masyarakat melapor ke perangkat desa ditempat masing-masing. Atur jadwal membakar lahan jangan dilakukan serentak untuk menghindari kabut asap. Buat parit kecil untuk mengantisipasi sisa pembakaran merusak lahan yang lain,” pungkasnya.
Baca Juga:
- Hotspot di Kalbar Capai 1.924 Titik, Waspada Potensi Karhutla
- Disbunak Sanggau Bantah Karhutla di Lahan Konsesi
Sementara itu Prakirawan BMKG Pontianak, Tikno mengatakan hingga tanggal 7 September 2024 berpotensi akan terjadi karhutla hampir di sejumlah kabupaten/ kota di Kalbar.
“Diprediksikan potensi karhutla ini masih sangat tinggi meskipun ada turun curah hujan tapi belum konsisten. Kemungkinan hujan akan konsisten diatas tanggal 20 September 2024,” terangnya diwawancarai di Pontianak, Selasa (3/9) pagi.
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel mengingatkan banyaknya hotspot dapat berpotensi terjadinya karhutla.
“Meskipun kita ini di Kalbar ada terjadi hujan namun di beberapa tempat masih terjadi potensi karhutla. Ini lah terjadinya fenomena alam, ini yang namanya katagori kemarau basah. Masih turun hujan tapi dengan intensitas bervariasi,” jelas Daniel.
Daniel sebutkan bahwa, Satgas Penanggulangan Bencana Kalbar telah melakukan patroli udara menggunakan helikopter untuk memantau di seluruh wilayah Kalbar jika terjadi karhutla.
“Ketika terjadi karhutla maka helikopter water bombing dikerahkan untuk melakukan pemadaman di lahan yang terbakar itu,” jelasnya.
Daniel tegaskan, Tim Satgas tidak akan melakukan pemadaman karhutla jika terjadi di lahan konsesi perkebunan kelapa sawit. Sebab, lahan itu merupakan tanggung jawab dari pihak perusahaan yang harus melakukan pemadaman.
Saat ini diketahui, ada 7 helikopter bantuan dari BPNB Pusat yang dikirimkan ke Kalbar untuk membantu penanggulangan karhutla. Dari 7 unit tersebut, 3 diantaranya helikopter untuk melakukan patroli udara dan 4 unit merupakan helikopter water bombing.(pek/rob)