Kubu Raya, BerkatnewsTV. Sejak dicanangkan kampanye pada akhir Juli, sebanyak 26 persen anak di Kubu Raya telah mendapat suntikan imunisasi vaksin Measles Rubella (MR).
Jumlah itu setara hampir 44.216 anak dari total sasaran yang ditargetkan sebanyak 170.064 anak di seluruh Kubu Raya.
“Jadi jika dikatakan ada yang menolak tidak semuanya. Anak yag sudah diimunisasi sebanyak 26 persen,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Berli Hamdani.
Program imunisasi ini sebelumnya menimbulkan pro kontra di masyarakat lantaran hasil dari pemeriksaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) vaksin MR yang digunakan mengandung babi.
“Menurut MUI karena belum ada sertifikat halal sehingga dilarang,” ucapnya.
Sehingga diakui Berli, sejumlah kelompok masyarakat dan pendidikan seperti pesantren telah menyatakan penolakan siswa/siswinya untuk diimunisasi.
“Akan tetapi untuk kelompok masyarakat yang tidak menolak tetap kita lanjutkan terus imunisasi,” ujarnya.
Dijelaskan Berli, sampai saat ini belum ada cara yang ampuh untuk mencegah comunital rubella sydrom atau sindrom rubela bawaan, yang sangat berbahaya bagi generasi muda.
Padahal di Indonesia dikatakan Berli hanya sekitar 20 ribu yang berhasil hidup belum dihitung yang meninggal saat jam-jam pertama dilahirkan.
“Tapi ada juga yang mengalami comunital rubella sydrom berat dengan kondisi memprihatikan misalnya kepalanya kecil atau hydrocepally, mereka hidup hanya bertahan 1 atau 2 jam. Jadi apakah kita akan membiarkannya,” terangnya.
Program imunisasi MR ini ditargetkan minimal 95 persen terjangkau pada sasaran yang selesai sampai akhir September mendatang.
“Yang dikhawatirkan adalah bagi anak-anak usia 9 bulan sampai 15 tahun akan terkena comunital rubella sydrom atau campak,” pungkasnya.
Di Kubu Raya pos imunisasi yang disiapkan sebanyak 487 pos dengan jumlah vaksinator 529 orang dan kader 2.273 orang. Sasarannya terhadap anak balita, PAUD, TK, SD hingga SMP mulai usia 9 bulan sampai 15 tahun.(rob)
