Sanggau, BerkatnewsTV. Generasi muda diingatkan untuk bijak menggunakan media sosialnya masing-masing. Apalagi, generasi muda sebagai calon penerus estafet kepemimpinan di masa yang akan datang.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Sanggau, Susana Herpena saat membuka seminar sehari moderasi beragama bagi remaja dan pemuda di era digital, Selasa (2/9).
Susana mengajak Pemuda dan pelajar untuk bijak menggunakan media sosial dan mampu memilah informasi yang benar dan yang hoaks serta memiliki kemampuan berinteraksi dengan orang lain.
“Pemuda harus bijak bermedia sosial, silakan kritis tapi tetap harus cerdas dan mampu membedakan informasi yang benar dan salah,” pungkasnya.
Menurutnya melalui seminar moderasi beragama bagi remaja dan pemuda di era digital ini menjadi acara yang sangat penting untuk memberikan edukasi kepada generasi muda agar memahami keberagaman.
“Kegiatan ini juga ada kaitannya dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia saat ini yang harus kita sikapi bersama, terutama para pemuda dan belajar,” katanya.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sanggau, Pendeta Suyono Asun menyampaikan, seminar ini bertujuan memperkenalkan moderasi beragama kepada generasi muda.
Baca Juga:
- Dewan Pers Minta Pemerintah Belanja Iklan ke Media Massa
- ASN dan Honorer Diingatkan Hidup Sederhana dan Bijak Bermedsos
“Kami menghendaki generasi muda menjadi generasi yang religius, saling menghormati, saling menghargai dan bertoleransi ditengah perbedaan agama, suku dan budaya kita dan mampu menjunjung tinggi perbedaan itu,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat ini bangsa Indonesia diperhadapkan dengan berbagai permasalahan, terutama dibidang ekonomi dan sosial yang begitu kompleks, penyalahgunaan narkoba, kemiskinan, kriminalitas yang semakin marak, munculnya masalah lingkungan hidup, radikalisme, premanisme bahkan ancaman terorisme yang mengatasnamakan agama, serta ketimpangan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Permasalahan yang terjadi dan ketidakpuasan terhadap situasi politik ini, lanjutnya, telah melahirkan gejolak dan kemarahan masyarakat yang akhirnya mengadakan demonstrasi untuk menyalurkan aspirasinya dan menyuarakan pendapatnya sebagai bagian dari kehidupan berdemokrasi.
Namun sungguh sangat disayangkan bahwa orasi penyampaian aspirasi pendapat di muka umum yang kebanyakan diikuti oleh anak-anak muda ini telah ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga terjadi tindakan anarkisme, penjarahan, perusakan dan tindakan yang melawan hukum lainnya.
“Bahkan yang sangat kita sesali adalah anarkisme tersebut telah merusak fasilitas umum dan gedung Pemerintahan bahkan yang hati kita miris bahwa tindakan anarkhisme tersebut telah menghilangkan beberapa nyawa tak berdosa dari anak bangsa,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pengurus FKUB Sanggau mengimbau kepada para pelajar dan para pemuda yang ada di Kabupaten Sanggau untuk tidak terpancing, tidak ikut-ikutan dalam tindakan anarkis.
“Mari kita menjaga dan merawat Sanggau agar tetap aman dan kondusif, mari kita dukung Bupati dan Wakil Bupati untuk menjalankan program-program yang telah tertuang dalam visi dan misinya. Kita boleh menyampaikan aspirasi, kita boleh menyatakan pendapat, kita boleh berorasi di depan umum namun sampaikan aspirasi tersebut dengan santun dan tertib serta menjunjung nilai–nilai etika yang bermartabat, yang merupakan citra diri bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Diakhir seminar, diadakan pernyataan sikap oleh seluruh pemuda, mahasiswa dan pelajar bersama pemerintah daerah dan FKUB untuk menjaga situasi yang akan dan kondusif di Kabupaten Sanggau.(pek)