MADN Imbau Warga Dayak Jangan Mudah Terprovokasi Informasi di Medsos

MADN Imbau Warga Dayak Jangan Mudah Terprovokasi Informasi di Medsos
Sekretaris Jenderal MADN, Yakobus Kumis menyatakan Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) telah mengeluarkan enam imbauan penting kepada masyarakat Dayak di seluruh Indonesia, salah satunya, menjaga kondusivitas, bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi. Foto: egi/berkatnewstv

Pontianak, BerkatnewsTV. Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) mengeluarkan enam imbauan penting kepada masyarakat Dayak di seluruh Indonesia, salah satunya, menjaga kondusivitas, bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi.

Dan agar tetap menjaga kondusivitas dan tidak terprovokasi dengan isu-isu yang beredar, terutama terkait situasi hukum yang tengah ramai diperbincangkan.

“Pesan saya kepada masyarakat Dayak, kita sudah ada imbauan dari Majelis Adat Dayak Nasional, ada enam imbauan kita. Pertama, kita minta masyarakat Dayak untuk tetap menjaga kondisipitas daerah. Kalau pun ingin menyampaikan pendapat, lakukan dengan cara-cara yang tidak melanggar hukum, tidak bertindak anarkis,” ujar Sekretaris Jenderal MADN, Yakobus Kumis usai menghadiri doa bersama elemen masyarakat untuk Bumi Khatulistiwa Tercinta di Pontianak, Senin (1/9).
.
Ia menegaskan, MADN juga mengajak seluruh elemen masyarakat Dayak untuk mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas dan mengedepankan kepentingan rakyat.

Baca Juga:

“Kita sama-sama membantu negara dalam hal ini, pemerintah, untuk bisa bekerja memperhatikan kepentingan rakyat sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Harapan kita, melalui imbauan nanti, kita sebarkan kepada seluruh DAD (Dewan Adat Dayak) di provinsi se-Indonesia, kabupaten, sampai ke tingkat kecamatan,” tambahnya.

Menurut Yakobus, enam imbauan MADN tersebut dirumuskan sebagai respons terhadap dinamika situasi nasional agar masyarakat Dayak tidak mudah terpancing provokasi.

“Imbauan ini terkait situasi yang terjadi saat ini, agar masyarakat Dayak jangan terpancing, jangan terprovokasi, terutama oleh isu-isu atau berita-berita hukum. Sekarang kita susah membedakan mana yang benar dan yang tidak, kadang susah,” jelasnya.

Yakobus juga menekankan pentingnya bijak dalam menerima informasi, mengingat derasnya arus berita di media sosial.

“Karena itu berhati-hati dan bijak dalam menerima informasi, berita-berita terutama yang ada saat sekarang, luar biasa. Kita melalui HP saja, berita sesaat, sedetik, dua detik sudah bisa kita lihat. Nah, ini harus bijak menggunakan media,” pungkasnya.(ebm)