Sanggau, BerkatnewsTV. Seorang pasien di perbatasan RI – Malaysia di Kabupaten Sanggau terpaksa harus digotong menggunakan tandung beramai-ramai agar bisa sampai ke Puskesmas.
Warga Dusun Senutul Desa Suruh Tembawang Kecamatan Entikong itu digotong oleh warga lainnya dengan berjalan kaki hingga sejauh 8 KM. Mirisnya lagi warga harus melewati kondisi jalan yang rusak parah hingga melewati sungai menuju fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Desa. Hal itu dilakukan dikarenakan tidak adanya faskes di kampung tersebut.
‘Kami warga perbatasan yang sama sekali tidak pernah diperhatikan pemerintah pusat maupun daerah. Sementara di seberang sana (Malaysia.red) semua fasilitas ada, hanya di tanah air sendiri yang tidak ada,” kata warga Dusun Senutul Desa Suruh Tembawang, Roymundus, Jumat (9/5).
Baca Juga:
- Warga Terpaksa Bawa Pasien Lewati Jalan Hancur di Ketungau Tengah
- JG Ditangkap Gegara Merusak Monumen Adat Dayak
Roy sapaan akrabnya mengungkapkan rasa kecewanya atas ketidakpedulian Pemerintah kepada warga di perbatasan.
“Ayo pemerintah, mana janji kalian, haruskah kami pertaruhkan nyawa kami untuk membantu menyelamatkan nyawa yang lain. Kami nggak banyak permintaan, hanya di buatkan fasilitas kesehatan dan akses jalan dan jembatan yang layak saja, sudah cukup, biar kami bisa membantu membawa keluarga, sanak saudara kami dengan layak. Jangan berkoar-koar kalau kita sudah merdeka tapi mana buktinya,” ungkap Roy dengan nada kesal.
Roy menyebut bahwa selama ini Pemerintah tetlalu banyak janji, sama sekali tidak pernah peduli dengan warga perbatasan.
“Janji pemerintah itu terucap hanya saat kampanye, setelah itu kami dilupakan, padahal kami ini etalase negeri ini. Di Malaysia, warganya yang tinggal di daerah terpencil seperti kami hidupnya sejahtera semua, fasilitasnya juga cukup, hanya di tempat kita yang buruk,” pungkasnya.(pek)