Kubu Raya, BerkatnewsTV. Komisi 1 DPRD Kubu Raya menyayangkan, potensi sektor pajak berkurang, karena dilema antara peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pajak perizinan terhambat lantaran ada Jalur Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandara Supadio, dinilai menghambat investasi.
Dalam jalur KKOP, melarang pembangunan dengan syarat ketinggian yang ditentukan, alhasil sejumlah investor menarik kembali modal investasinya di wilayah Kubu Raya.
Selain itu dilema peningkatan sektor pajak ini menyoroti kandasnya sumber pajak dari pembangunan gedung tinggi, jalur ini juga melarang adanya pembangunan tower telekomunikasi serta penerbangan drone.
Sekretaris Komisi 1 DPRD Kubu Raya, M. Iqbal mengharapkan radius KKOP Bandara tidak mengganggu daerah-daerah strategis. Yang dimana telah banyak izin menambah lantai bangunan gedung menjadi kandas.
“Ini menjadi kendala dengan pembangunan perhotelan, perumahan mewah. Terutama bangunan Mal yang tidak bisa, lagi menambah ketinggian gedung. Ketika, mau menambah menjadi 10 hingga 12 lantai tidak bisa lagi karna radar KKOP,” jelasnya, Selasa (15/4).
Baca Juga:
- Dewan Magetan Terkejut PAD Kubu Raya Ratusan Miliar
- DPRD Kutai Kertanegara Ingin Adopsi Regulasi PAD Kubu Raya
Kendala ini dibenarkan oleh Wakil Bupati Kubu Raya Sukiryanto yang menyebut jalur KKOP Bandara menghambat pertumbuhan investor. Ia menyayangkan, izin pembangunan apartemen, bangunan tinggi lainnya terkendala, karena luasnya radius KKOP.
“Investor tidak dapat membangun di ruas jalan Ayani II ini. Bahkan saya dengar ada apartemen mau membangun 35 lantai. Kemudian hotel dengan 30 lantai juga tidak jadi,” tuturnya.
Ia berpendapat jalur KKOP dapat saja dipindahkan, untuk itulah, ia bersama Bupati akan mengaji kendala ini untuk dilaporkan ke pemerintah pusat. Sebab menghambat pembangunan investor dan mengkredilkan pendapatan daerah.
“Saya berharap dengan pemerintah pusat. Dapat mengkajinya, nanti saya bersama Bupati dan OPD terkait ikut mengkaji. Apabila bisa pindah kan satu jalur saja di Bandara, ya lebih baik,” terangnya
Dan ini, tambah ia semakin sangat berdampak terhadap PAD yang saat ini telah menghapus BPHTB pada rumah subsidi dan PBG yang menjadi nol persen. Membuat PAD Kubu Raya semakin menurun.
“Berbeda kalau ruas jalan ini banyak membangun pembangunan secara vertikal. Insyaallah penghasilan PAD kami lebih tinggi,” jelasnya. (dian)