loading=

Kalbar Miliki Instalasi Kedokteran Nuklir Obati Tiga Penyakit

Kalbar Miliki Instalasi Kedokteran Nuklir Obati Tiga Penyakit
Pj Gubernur Kalbar, Harisson saat meninjau Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler ini terletak di RSUD Soedarso, Jumat (31/1). Foto: tmB

Pontianak, BerkatnewsTV. Untuk pertama kalinya, Kalbar memiliki instalasi nuklir yang digunakan untuk dunia kedokteran. Gedung Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler ini terletak di RSUD Soedarso.

Nuklir teranostik kesehatan sendiri merupakan penerapan teknologi nuklir dalam kedokteran yang memadukan pencitraan diagnostik dengan terapi radionuklida. Teranostik merupakan konsep yang digunakan untuk merencanakan terapi dan diagnosis penyakit secara terarah.

Teknologi nuklir dalam kedokteran menggunakan radiasi nuklir kedepannya akan dimanfaatkan untuk mempelajari perubahan fisiologi, patologi, dan biokimia. Radiasi nuklir ini dapat digunakan untuk diagnosis, terapi, dan penelitian kedokteran.

“Jadi ini merupakan rangkaian dari HUT ke-68 Pemprov. Kalbar dan ini juga merupakan wujud perhatian dari Pemprov. Kalbar untuk memberikan layanan kesehatan yang terbaik, yang terdepan dengan teknologi canggih kepada masyarakat Kalbar,” ucap Pj Gubernur Kalbar, Harisson usai meresmikan instalasi nuklir, Jumat (31/1).

Diketahui bahwa penderita kanker di Kalbar yang menyebabkan kematian menduduki peringkat ketiga, yang kedua adalah stroke dan yang pertama adalah jantung.

Baca Juga:

“Dengan adanya Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler ini nantinya kita berusaha untuk mendeteksi sedini mungkin sehingga bisa diobati dengan teknologi kedokteran nuklir,” ujarnya.

Pemanfaatan teknologi nuklir pada bidang kesehatan di Indonesia terbilang sudah cukup unggul seperti Rontgen, CT-Scan dan Radiotherapy. Maka dari itu nuklir di Indonesia hanya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.

“Jadi jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik maka dapat menegakkan diagnosis dan memberikan therapy pengobatan kepada pasien-pasien kanker yang terdeteksi secara dini hingga bisa disembuhkan,” jelas Harisson terkait pemanfaatan teknologi nuklir bidang kesehatan.

Terkait peralatan dan tenaga kesehatan, Harisson mengungkapkan telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan.

“Memang kita sudah memiliki perjanjian dengan Kementerian Kesehatan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar akan menyiapkan gedung dan kemungkinan peralatan akan masuk pada bulan Maret. Sedangkan untuk tenaga kesehatannya sudah kita siapkan, mudah-mudahan alat-alatnya cepat masuk,” tutup Harisson.

Dengan beroperasinya Gedung Instalasi Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kalimantan Barat. Khususnya dalam deteksi dini dan pengobatan penyakit kanker. Teknologi canggih yang dimiliki akan memberikan harapan baru bagi para penderita kanker dan keluarga mereka.(tmB)