Pontianak, BerkatnewsTV. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir stunting di Pontianak mengalami penurunan yang signifikan. Di tahun 2021 angka stunting Pontianak berada di 24,4 persen, turun menjadi 19,7 persen di tahun 2022. Kemudian berhasil ditekan menjadi 16,7 persen di tahun 2023.
“Namun untuk tahun 2024, kita belum mendapatkan angkanya, tetapi kami berharap angka stunting terus menurun,” harap Kepala Bappeda Kota Pontianak Sidig Handanu.
Menurutnya keberhasilan Pontianak menurunkan stunting tak lepas dari inovasi strategis yang menyasar kelompok prioritas oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Sasaran utamanya dipetakan hingga tingkat rumah tangga.
Pendekatan ini memastikan pendampingan lebih efektif kepada ibu hamil, balita, anak-anak, remaja, hingga pasangan pra-nikah.
TPPS mengintegrasikan aspek perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga evaluasi untuk memastikan penurunan stunting berjalan konsisten.
Baca Juga:
- Pontianak Raih Penghargaan Best Practice Turunkan Stunting
- Pengentasan Kawasan Kumuh Turunkan Stunting
“Upaya ini tidak hanya berbasis program pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi masyarakat dan sektor swasta maupun pemerintah. Kita bekerja bersama untuk memastikan seluruh keluarga mendapatkan akses pendampingan pencegahan stunting yang berkualitas,” jelasnya.
Atas keberhasilan itu, Pontianak mendapatkan apresiasi peringkat pertama atas kinerja 8 Aksi Konvergensi Stunting. Penghargaan diserahkan Pj Gubernur Kalbar Harisson saat Upacara HUT ke-53 Korpri di Kantor Gubernur Kalbar pada Jumat (29/11).
Sidiq menegaskan bahwa komitmen adalah kunci utama keberhasilan. Meski angka stunting di Pontianak turun, tantangan tetap ada, terutama untuk memastikan keberlanjutan program.
“Kita tidak boleh lengah. Fenomena ‘gergaji’, yaitu naik-turunnya angka stunting, harus kita hindari. Untuk itu, konsistensi dalam program menjadi sangat penting,” ujarnya.
Ia menilai program-program yang dijalankan adalah wujud nyata komitmen untuk menciptakan generasi sehat dan produktif di masa depan.(ebm)