Desa Harus Miliki Rancangan Strategi Penanggulangan Bencana

Desa Harus Miliki Rancangan Strategi Penanggulangan Bencana
Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemkab Sanggau, Rizma Aminin saat membuka pelatihan penanggulangan bencana yang diikuti perangkat desa dan BPD, Rabu (2/10). Foto: pek

Sanggau, BerkatnewsTV. Pemerintah Desa diminta memiliki rancangan penanggulangan bencana.

Begitu juga halnya dengan perangkat desa dan BPD serta kelompok relawan diharapkan mampu mengidentifikasi potensi sumber daya yang ada di tingkat desa. Hal itu untuk memformulasikan strategi yang dapat diaplikasikan baik dalam bentuk kebijakan maupun gerakan dan aksi nyata di lapangan. Yang bertujuan untuk mengurangi dampak bencana sebagai bentuk wujud masyarakat tangguh bencana berbasis komunitas.

Oleh karenanya, menurut Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemkab Sanggau, Rizma Aminin BPBD harus mendorong desa merumuskan upaya pengurangan resiko bencana berbasis komunitas di Kabupaten Sanggau.

“Saya juga berharap kepada kepala perangkat daerah terkait, secara khusus Bappeda, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan serta para camat dan kepala desa agar selalu mendukung program rancangan penanggulangan bencana secara kolaboratif, bersinergi lintas sektor dan multi pihak,” kata Rizma saat membacakan sambutan Pj Bupati Sanggau Suherman ketika membuka pelatihan BPBD Sanggau, Rabu (2/10).

Baca Juga:

Sementara itu, Plt Kepala BPBD Sanggau, Budi Darmawan mengatakan kegiatan pelatihan atau diklat atau bimtek tersebut sebagai strategi untuk memberikan pedoman umum fasilitasi pembentukan dan perumusan desa tangguh bencana. Dimana strategi ini bertujuan untuk mewujudkan pengembangan desa atau kelurahan tangguh terhadap bencana dengan upaya resiko bencana berbasis komunitas.

“Kegiatan ini akan diisi dengan beberapa materi. Diantaranya manajemen penanggulangan bencana, penanganan korban bencana melalui pengolahan dapur umum dan pengungisan serta pembentukan desa tangguh bencana. Materi ini akan disampaikan langsung oleh para narasumber yang berkompeten dibidangnya. Guna memberikan edukasi dan peningkatan kapasitas yang selaras dengan tujuan dibentuknya desa tangguh bencana (Destana),” katanya.

Pelatihan gelombang pertama ini diikuti 60 orang, keterwakilan dari 20 desa yang berasal dari 5 kecamatan. Yakni Kecamatan Bonti, Balai, Jangkang, Kapuas dan Tayan Hilir.

Kepesertaan dari masing-masing desa ini terdiri atas 3 orang atau unsur aparatur pemerintah desa, BPD dan Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang sudah mengikuti pelatihan pencegahan dan mitigasi sebelumnya di Kabupaten Sanggau.(pek