Satgas Pamtas Gagalkan Sindikat Penyelundupan Narkoba Gunakan Drone

Satgas Pamtas Gagalkan Sindikat Selundupkan Narkoba Gunakan Drone
Untuk kesekian kalinya, TNI AD yang bertugas sebagai Satgas Pamtas dari Yon Zipur 5/ABW di wiayah perbatasan RI - Malaysia berhasil gagalkan penyelundupan narkoba yang akan masuk ke wilayah Kalbar pada Sabtu (14/9) lalu. Sedikitnya sekitar 2 kg sabu dan 700 butir ekstasi jenis happy five ditemukan di dalam hutan oleh Satgas Pamtas di wilayah Sui Tekam Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau. Foto: ist/tmB

Pontianak, BerkatnewsTV. Untuk kesekian kalinya, TNI AD yang bertugas sebagai Satgas Pamtas dari Yon Zipur 5/ABW di wiayah perbatasan RI – Malaysia berhasil gagalkan sindikat penyelundupan narkoba yang akan masuk ke wilayah Kalbar.

Sedikitnya sekitar 2 kg sabu dan 700 butir ekstasi jenis happy five ditemukan di dalam hutan oleh Satgas Pamtas. Tepatnya di wilayah Sui Tekam Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau pada Sabtu (14/9) lalu.

Untuk menyelundupkan narkoba ini, para sindikat ini menggunakan pesawat tanpa awak alias drone. Metodenya, drone pembawa narkoba itu akan menjatuhkannya di titik jalur tikus yang dianggap aman dari jangkauan TNI.

Namun, upaya para sindikat penyelundupan narkoba itu telah diketahui oleh personel Satgas Pamtas Yon Zipur 5/ABW. Sehingga langsung melakukan pengintaian.

“Tepat pada 14 september 2024 sekitar pukul 22.00 WIB, tim ambush mengintai pergerakan drone. Drone tersebut yang secara pelan – pelan bermanuver di titik lokasi yang ditargetkan di sekitar Dusun Sui Beruang Desa Sui Tekam,” ungkap Komandan Korem 121/ABW Brgijen TNI Luqman Arief saat dikonfirmasi, Kamis (19/9).

Baca Juga:

Pergerakan drone tersebut di pantau tim ambush. Sampai dengan drone tersebut berhenti di salah satu titik yang kemudian diduga menjatuhkan barang mencurigakan.

Setelah dilakukan pengamatan situasi, Tim ambush segera melakukan pembersihan lokasi dan menemukan bungkusan yang setelah di check berisikan sabu +/- 2 Kg dan 700 butir pil ekstasi jenis Happy Five.

“Dari operasi penggagalan kali ini, bisa kita simpulkan bahwa sindikat penyelundup narkoba ini terus berusaha masuk ke wilayah Indonesia dengan berbagai modus. Selain perubahan lokasi mereka juga melakukan perubahan metode. Dari awal melakukan penyelundupan secara konvensional melalui darat dan kurir. Sekarang diduga merubah metodenya dengan menggunakan drone dan menjatuhkannya di wilayah Indonesia,” beber Luqman Arief.

Berbagai keberhasilan penggagalan penyelundupan narkoba oleh Satgas TNI AD di wilayah perbatasan RI – Malaysia Kalimantan Barat telah berhasil menggagalkan lebih dari 200 Kg narkotika dalam 1 tahun terakhir.

“Keberhasilan ini berkat kemanunggalan TNI AD dengan masyarakat. Mereka tergabung dalam Program Radar Embrio Anti Narkoba sebagai ujung tombak dalam operasi,” pungkasnya.(rob)