Rolf Korah Dinyatakan Lolos Calon Ketua PWI Kalbar

Ketua Umum PWI Hendri CH Bangun dan Sekjen Sayid Iskandar saat menerima bukti otentik berupa SK partai yang tidak tercantum nama Rolf Korah, usai buka puasa bersama, Jumat (30/3).
Ketua Umum PWI Hendri CH Bangun dan Sekjen Sayid Iskandar saat menerima bukti otentik berupa SK partai yang tidak tercantum nama Rolf Korah, usai buka puasa bersama, Jumat (30/3).

Pontianak, BerkatnewsTV. PWI pusat akhirnya menyatakan Rolf Korah lolos sebagai calon Ketua PWI Kalbar.

Keputusan itu disampaikan langsung Ketua Umum PWI Hendri CH Bangun kepada Rolf Korah yang disaksikan Sekjen PWI Sayid Iskandar dan Ketua Panitia Jauhari usai buka puasa bersama, Jumat (29/3).

Rolf Korah dinyatakan tidak lolos lantaran terganjal namanya masuk dalam salah satu partai politik yang termuat dalam Sipol KPU.

“Namun setelah yang bersangkutan menunjukan bukti otentik yakni SK dari partai dengan cap dan tanda tangan resmi pimpinan partai, ternyata namanya tidak ada masuk dalam pengurus partai, ” kata Hendri.

Sehingga Rolf Korah yang akrab disapa Robby ini berhak maju sebagai calon Ketua PWI Kalbar periode 2024 – 2029 yang akan diselenggarakan di Pendopo Gubernur Sabtu (30/3) besok.

“Jadi, silahkan bertarung besok. Terpenting konfrensi harus tetap berjalan dengan kondusif, ” pesannya.

Hendri berharap siapapun yang terpilih nanti dapat membawa PWI Kalbar lebih baik kedepannya dengan semangat kebersamaan. Dan dapat merangkul yang kalah dalam kepengurusan.

Sementara itu Rolf Korah apresiasi keputusan PWI Pusat tersebut yang dinilai sebagai keputusan objektif dan profesional.

Menurutnya, persoalan ini dikarenakan adanya informasi yang belum disampaikan secara utuh kepada pusat sehingga terjadi miskomunikasi.

“Sebab saat berkas diverifikasi saya belum ada dikonfirmasi. Nah begitu saya diinformasikan oleh teman bahwa saya tidak lolos karena nama ada di sipol, saya terkejut, ” jelasnya.

Robby pun langsung mengecek ke sipol. Ternyata memang benar namanya tercantum di sipol. Namun ia berusaha melakukan konfirmasi ke partai ternyata setelah dilihat dalam SK tidak ada namanya.

Ia menyebutkan soal nama masuk dalam sipol bukan lah barang baru. Sebab waktu lalu banyak juga masyarakat, PNS atau pejabat masuk dalam sipol padahal tidak merasa masuk pengurus.

“Hal ini sudah saya jelaskan ke Ketum dan Sekjen. Alhamdullilah klarifikasi dan bukti SK kepengurusan partai yang tidak ada nama saya sudah diterima, ” ucapnya. (Ian)