Kubu Raya, BerkatnewsTV. Berakhirnya tahapan masa pencoblosan 22 hari lalu menyisakan kisah sedih bagi keluarga Almarhum Katnianto (45) petugas KPPS di Desa Olak olak Kubu.
Almarhum merupakan tulang punggung dari keluarga kecilnya memiliki satu orang anak perempuan. Sosok Katnianto dimasa hidupnya, ramah terhadap tetangganya tidak jarang keluarga dekatnya kerap dibantu oleh Almarhum berupa tenaga maupun financial yang dilakukannya secara sukarela.
“Almarhum meninggal dunia usai melaksanakan tugasnya sebagai KPPS di TPS delapan Desa Olak-olak Kubu Kecamatan Kubu,” terang Ketua KPU Kubu Raya, Kasiono Rabu (6/3).
Sebelum meninggal dunia, Almarhum tidak memberikan tanda-tanda kalau dirinya sakit. Hanya saja setelah seharian bertugas psikis Almarhum tampak lemah dan tidak seperti biasanya. Hembusan napas terakhirnya juga disaksikan oleh keluarga beserta anak sulungnya yang hingga saat ini masih terpukul setelah ditinggalkan selamanya oleh sesosok sang ayah.
“Diduga ini rasa kecapeaan yang berlebihan usai seharian bekerja,” duga Kasiono menambahkan.
Baca Juga:
- Komnas HAM Rekomendasikan Petugas KPPS Berusia 50 Tahun
- Lima Orang Pejuang Pemilu di Kalbar Meninggal Dunia
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Marijan menambahkan sejauh ini pada waktu perekrutan seluruh anggota KPPS tim kesehatan yang telah melakukan skrining di puskesmas setempat. Dan usai dari pelaksanaan skrining, tidak ada laporan dari tim medis terkait dengan kasus kesehatan dari yang diderita oleh para peserta.
“Tidak ada laporan kusus berkenaan dengan kasus yang diperiksa artinya normal semua, se-kabupaten Kubu Raya ini tetapi dalam perjalanannya pasca Pemilu. Memang ada yang meninggal dunia, dan saya sudah menghubungi teman-teman di Puskesmas Kubu menerangkan bahwa Almarhum ini kecapeaan,” tegasnya.
Marijan menyatakan pada hari pencoblosan semua tenaga kesehatan disiagakan dimasing-masing tempat pelayanan kesehatan baik itu Pustu, Polindes, ditingkat desa kata Marijan ada 73 Pustu dan 130 Puskesdes se-Kubu Raya.
“Pada perhitungan di TPS juga ada pengawalan baik bidan dan perawat. Kemudian rekapitulasi perolehan suara di kecamatan juga ada teman-teman Puskesmas, yang stanby. Selanjutnya kita juga dapat tempat pada rekapitulasi tingkat kabupaten dan Alhamdulilah tidak ada laporan yang signifikan adanya gangguan kesehatan dimulai dari desa, kecamatan dan kabupaten,” terangnya.
Terakhir Marijan mengatakan di Kubu Raya sudah tersedia 10 Puskesmas yang melayani selama 24 jam. Yang apabila ada keluhan tentang kesehatan dapat langsung dilayani secara gratis dengan bermodalkan KTP Kubu Raya.
“Kan kalau yang normal itukan ada rujukan dari puskesmas, surat keterangan tidak mampu dari desa. Tetapi kalau untuk darurat bisa langsung ke Rumah Sakit. Kalau Puskesmas hanya membawa KTP InsyaAllah itu (pelayanan) semuanya gratis ya,” pungkasnya.(dian)