Kubu Raya, BerkatnewsTV. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dari bahan baku sampah akan dibangun di Kabupaten Kubu Raya.
PT Alam Kalbar Sukses Mandiri (AKSM) sebagai investor utama pembangunan PLTBm telah menyatakan kesiapannya. Investasi ini pun disambut positif Pemkab Kubu Raya. Bahkan mendapat dukungan dari Kementerian Maritim dan Investasi RI.
Menurut Sekda Kubu Raya Yusran Anizam, persoalan sampah selama ini telah menjadi masalah besar. Bahkan diakuinya, Pemkab Kubu Raya kesulitan untuk mengatasi persoalan sampah.
Masalah ini ia sebutkan semakin menjadi seiring pertumbuhan jumlah penduduk Kubu Raya yang kian bertambah sehingga berdampak terhadap volume sampah yang juga meningkat.
“Kita tidak punya kemampuan lagi untuk mengembangkan lahan TPA kedepannya seiring bertambahnya jumlah penduduk. Maka, dari jauh hari kita sudah harus mencari solusinya, salah satunya pengolahan sampah yang akan dikelola oleh pihak swasta,” jelasnya usai sosialisasi pengelolaan sampah, Senin (20/11).
Pihaknya tambah Yusran akan menunggu Feasibility (FS) yang dirancang dari investor. Seperti apa konsep, biaya, hingga teknis pengolahan sampah yang akan menghasilkan PLTBm tersebut.
“Setelah FS ini selesai akan kami pelajari yang kemudian akan dilakukan tandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Kubu Raya dengan investor,” terangnya.
Baca Juga:
- Bank Sampah Desa Parit Baru Wakili Kalbar Bursa Inovasi Nasional
- KSM Menanjak Role Model Pengelolaan Sampah di Desa
Sementara itu Analisis Kebijakan Ahli Madya Koordinator Kerusakan Lingkungan di Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi RI, Jhon Tambun
mendukung rencana pembangunan PLTBm sampah di Kubu Raya yang disebutnya dengan listrik hijau (listrik green).
“Kami akan mendorong ini agar PLN menyambutnya. Sebab jika ini sukses maka akan bisa menjadi percontohan daerah lain,” ucapnya.
Pemerintah pusat disebutkannya akan mengucurkan alokasi anggaran dalam bentuk supporting seperti yang pernah dilakukan seperti penyediaan mesin.
Ia tidak menampik pengelolaan sampah ini selaras dengan keinginan Presiden RI Joko Widodo yang telah mendorong pembangunannya di Solo, Surabaya dan lainnya.
“Di daerah tersebut memang sudah ada anggaran yang digelontorkan,” ucapnya.
Namun, ia akui investasi pengelolaan sampah sangat minim diminati para investor tidak seperti investasi pembangunan infrastruktur. Akan tetapi harus terus didorong mengingat sampah telah menjadi permasalahan seluruh daerah bahkan negara.
“Sebab masalah sampah ini bukan lagi seperti pusing atau flu biasa lagi tapi sudah kanker jadi obatnya kemo bukan bodrex atau glukol. Jadi pemerintah siap untuk mensupport.(rob)