Jakarta, BerkatnewsTV. Kabar gembira bagi wasit sepak bola karena akan dilindungi BPJS Ketenagakerjaan selama bertugas memimpin Liga I dan Liga II.
Kepastian wasit sepak bola dilindungi BPJS Ketenagakeraan itu disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat melakukan MoU dengan BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta, Kamis (13/4).
Menurut Erick dengan memperhatikan kesejahteraan dan juga jaminan sosial, maka pihaknya akan bisa menegakkan aturan ketat bagi para pengadil di lapangan. Dan sekaligus upaya untuk bersih-bersih sepakbola nasional dari problem match fixing.
“Wasit memang menjadi concern saya dalam upaya untuk membangun sepakbola Indonesia yang bersih. Oleh karenanya, di tahap pertama ini, faktor kesejahteraan menjadi hal krusial dengan menjadikan wasit bagian dari peserta BPJS ketenagakerjaan. Meski kesejahteraan utama bagi wasit diperoleh saat tugas di lapangan,” jelasnya.
Dalam kerjasama yang diwujudkan penyerahan kartu kepesertaan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir kepada perwakilan wasit yang secara keseluruhan berjumlah 353 orang itu diharapkan para pengadil akan fokus pada integritasnya sebagai wasit dan tidak mudah dipengaruhi.
“Kesejahteraan utama wasit, terdapat pada kepastian meniup 10-15 kali/setahun. Ini hak wasit sebagai profesi atau pekerja untuk merasakan negara hadir dalam memberikan perlindungan. Kita berikan ini agar mereka tidak mudah diintervensi pihak lain,” tegasnya.
Dengan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM), wasit yang tidak bisa bekerja karena sakit, BPJS Ketenagakerjaan siap membayarkan 100 persen upahnya selama setahun dan selanjutnya 50 persen hingga sembuh.
Baca Juga:
- FIFA Sanksi Indonesia Kartu Kuning. Erick: Jadikan Pembelajaran
- Mafia Bola Dibabat Habis, Benalu yang Membuat Malu
Ini merupakan langkah awal untuk selanjutnya, PSSI akan terus meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh ekosistem sepak bola Indonesia, seperti asosiasi, liga, klub, ofisial, pemain, dan suporter melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Dengan perbaikan satu sendi, yakni jaminan sosial dan kesejahteraannya para pekerja di sepakbola nasional, maka bersih-bersih secara bisa terwujud. Karena komitmen saya, jika sudah dipikirkan kesejahteraan utama, yakni kepastian meniup, lalu disiapkan pula jaminan sosial, namun masih terus ada match fixing dan melibatkan wasit, ya siap-siap saya sikat. Oleh sebab itu, sebelum saya tegakkan komitmen, kami berikan perlindungan dan jaminan sehingga mereka merasakan bahwa kami memperhatikan profesi wasit,” tegas Erick.
Salah satu wasit, Rohani mengaku sepanjang kariernya sebagai wasit sejak 2017, mengaku baru kali ini dirinya merasa lebih aman dan tidak was-was lagi karena ada perlindungan dari BPJS.
“Pertama kalinya kami mendapatkan perlindungan seperti ini, tentu saja ini membuat saya bangga dan tidak was-was lagi saat bekerja karena sudah mendapatkan perlindungan,” pungkasnya.(tmB)