STIKes Pontianak Buka Peluang Sarjana Administrasi Kesehatan

Penyerahan SK dari Kepala Lembaga LLDIKTI Wilayah XI Muhammad Akbar ke Ketua STIKes Panca Bhakti Pontianak, Windiyati. yang disaksikan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, Rabu (15/3).
Penyerahan SK dari Kepala Lembaga LLDIKTI Wilayah XI Muhammad Akbar ke Ketua STIKes Panca Bhakti Pontianak, Windiyati. yang disaksikan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, Rabu (15/3). Foto: dian

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Akademi Kebidanan Panca Bhakti Kubu Raya sekarang menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti Pontianak berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 226/E/O/2023.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengapresiasi Langkah Yayasan Pendidikan Kesehatan Windya dalam berupaya meningkatkan status Akbid menjadi STIKes yang tentunya akan mencetuskan akademisi yang jauh lebih berkualitas terhadap ilmu Kesehatan.

“Bahkan ada prakteknya juga di Malaysia, sehingga pelayanan disana juga dapat dilakukan secara proposional disini,” ucapnya usai serah terima SK perubahan bentuk Akbid Panca Bhakti Kubu Raya menjadi STIKes Panca Bhakti Pontianak, Rabu (15/3).

Menurutnya dengan perubahan status itu, menjadi perhatian masyarakat untuk memperluas wawasan menempuh Pendidikan kebidanan di STIKes Panca Bhakti. Lulusan-lulusan disini, juga dapat menerapkan keilmuannya dilingkungannya masing-masing ataupun di Lembaga Kesehatan lainnya.

“Apakah nanti lulusan-lulusan itu berada di Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, atau buka praktek sendiri. Makanya saya tahu kalau disini sudah banyak melahirkan bidan-bidan luar biasa,” terangnya.

Baca Juga:

Sementara Ketua STIKes Panca Bhakti, Windiyati mengatakan perubahan bentuk STIKes menambah satu prodi yakni administrasi Kesehatan program sarjana. Selain itu STIKes juga memiliki kelengkapan sarana prasarana penunjang ilmu Pendidikan kebidanan.

“Impian kita menjadi Universitas, karena banyak hal yang mendukung salahsatunya sarana prasarana perkuliahan,” ujarnya.

Memiliki 300 mahasiswi STIKes Pontianak, kata Windiyati siap membuka peluang bagi masyarakat yang tertarik dengan ilmu kebidanan. Terkait dengan praktek kebidanan, pihaknya juga menerjunkan ke lingkungan masyarakat dalam program pemerintah menekan angka stunting.

“Kita bekerjasama dengan Dinkes Kubu Raya, dan Provinsi Kalimantan Barat dalam menekan angka stunting. Bahkan kita memiliki desa binaan yang ada kasus stuntingnya, secara continue memberikan suplemen, memberikan penyuluhan membantu masyarakat setempat,” imbuhnya. (dian)