Pontianak, BerkatnewsTV. Lusia Jeni kelas 2 SMAN 5 Pontianak, mengaku senang berkunjung ke sentra budidaya dan pengembangan BSF / maggot Pekarangan KSP. Bagi dia, ini adalah pelajaran ekstra.
“Saya dapat belajar banyak. Saya akan mempraktikanya di sekolah dan di rumah. Saya juga mengembangkan sisa pakai menjadi nilai ekonomi,” ucapnya saat mengunjungi Kreasi Sungai Putat (KSP) yang terletak di Kelurahan Siantan Hilir, Sabtu (24/12).
Baca Juga:
Ketua Kreasi Sungai Putat Syamhudi merinci, hari ini dia bersama komunitasnya bekesempatan untuk berdiskusi dengan jajaran tenaga pengajar dan siswa SMA Negeri 5 Pontianak perihal ekonomi sirkular berbasis sisa pakai (sampah) organik.
“Menariknya mereka sudah terlebih dahulu membentuk green vife generation (wadah untuk siswa peduli lingkungan),” kata Syamhudi.
Dia menilai, hal ini merupakan angin segar di tengah erupsi budaya yang saat ini menerpa kaum milenial. Diskusi berjalan dinamis dan saling berbagi informasi tatakelola hilirisasi dan budidaya maggot dengan fungsinya.
“Inikan menjadi percontohan untuk sekolah menengah atas yang sudah menginstalasi rumah maggot di lingkungan sekolah,” kata Syamhudi.
Dia mengapresiasi dan secara khusus Kreasi Sungai Putat akan medampingi. Sehingga terbentuk karkter baru dan militan bagi anggota green five generation SMAN 5 Pontianak ini.
Kepala SMAN 5 Pontianak Deden Dikmat Chaidir menyebutkan, kunjungan ini merupakan pengembangan untuk siswa sebagai inspirasi pengetahuan.
“Menjadi para pelaku ekonomi kreatif. Bisa dilakukan oleh siapa saja. Kreasi Sungai Putat sangat solid dan berkesan sekali. Kami ada membuat rumah maggot, saat ini proses pembangunan. Tujuannya untuk pengembangan siswa. Salah satu misi kami adalah limbah menjadi manfaat polusi menjadi solusi. Ya harapanya siswa menjadi perduli lingkungan,” terangnya.(tmB)