Pontianak, BerkatnewsTV. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Barat (Kalbar) memborong tiga penghargaan sekaligus dari Bawaslu RI dibidang kehumasan yang disajikan melalui berbagai platform.
Tiga penghargaan itu yakni Juara 2 media sosial terdukatif terbaik, Juara 3 media sosial terproduktif terbaik serta Juara 1 Manajamen Kehumasan terbaik.
Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Kalbar, Faisal Riza mengatakan hasil ini tidak serta merta diraih begitu saja namun berkat kerja sama tim yang ada di Bawaslu Kalbar.
Terpenting lagi adalah kepercayaan publik yang diberikan masyarakat atas kinerja Bawaslu Kalbar selama ini.
“Jadi, kita tidak sekadar bekerja tapi harus terlihat bekerja karena itu lah yang membuat derajat kepercayaan publik tinggi kepada Bawaslu,” jelasnya saat membuka Evaluasi dan Penganugrahan Kehumasan, Kamis (22/12).
Baca Juga:
Sebab menurutnya, public trust atau kepercayaan publik adalah tujuan besar Bawaslu. Jika tidak ada trust atau kepercayaan siapa yang akan percaya pada Pemilu.
“Bawaslu akan tenggelam. Chaos bakal terjadi. Makan dan tidur tidak pun enak. Belum lagi kerjaan buzer luar biasa. Maka tugas dan peran humas sangat lah penting,” ia mengingatkan.
Kendati telah mendapat penghargaan namun Faisal meminta tetap penting dilakukan evaluasi dan refleksi kinerja.
“Evaluasi dan refleksi itu seperti apakah konten yang diproduksi sudah mampu menjadi public trust. Atau ketahanan IT (Informasi Teknologi) kita sudah canggih,” tambahnya.
Faisal mengingatkan itu lantaran beberapa kali website Bawaslu Kalbar kerap terjadi error. Bahkan sulit diakses oleh masyarakat.
“Sehingga point kelemahan ini tentu harus menjadi evaluasi agar pertahanan IT kita tetap kuat,” harapnya.
Sementara itu Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Datin Bawaslu Kalbar, Mohammad menambahkan Bawaslu memiliki slogan pantang pulang sebelum tayang.
“Ini menjadi motivasi bagi humas Bawaslu untuk terus menyajikan informasi yang akurat dan valid bagi masyarakat,” ucapnya.
Diakuinya terkadang penyajian informasi yang disampaikan memiliki makna yang bisa saja dipersepsi berbeda orang lain. Hal ini menjadi tantangan agar informasi yang disajikan tetap valid dan akurat.
Kesempatan itu juga diberikan penganugrahan kepada seluruh humas Bawaslu kabupaten/ kota di Kalbar.
“Penganugrahan ini penting, akan tetapi bukan soal piagam atau sertifikat namun merupakan evaluasi meskipun ada peringkat yang harus ditingkatkan,” harapnya.(tmB)