loading=

Sanggau Bertahan di Kategori Pratama Kabupaten Layak Anak

Sekretaris Daerah (Sekda) Sanggau Kukuh Triyatmaka mengikuti malam anugrah Kabupaten Layak Anak (KLA) yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik indonesia secara daring pada Jumat (22/7) malam
Sekretaris Daerah (Sekda) Sanggau Kukuh Triyatmaka mengikuti malam anugrah Kabupaten Layak Anak (KLA) yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik indonesia secara daring pada Jumat (22/7) malam. Foto: pek

Sanggau, BerkatnewsTV. Kabupaten Sanggau harus puas meraih di posisi katagori pratama penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA) kendati 24 indikator telah terpenuhi.

Keputusan tersebut disampaikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik indonesia saat anugrah Kabupaten/Kota Kabupaten Layak Anak yang digelar secara darring dan luring, Jumat (22/7) malam.

Sekretaris Daerah (Sekda)Sanggau Kukuh Triyatmaka menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang tergabung dalam Satgas KLA.

Meskipun hasilnya belum mengalami peningkatan, setidaknya ada penambahan point dari penilaian yang dilakukan tim penilai pusat

“Kalau dibandingkan tahun lalu ada kenaikan pointlah, sekitar 50 an. Kalau penilaian mandiri kita itu 900, berarti ada data atau eviden yang belum diterima tim penilai pusat. Salah satunya Perda. Perda kita kemarin itukan sudah ketuk palu tapi belum masuk penilaian karena disahkannya setelah penilaian, saya yakin kalau Perda itu sudah masuk dan dinilai, mudah-mudahan bisa mendongkrak nilai,” ujar Kukuh.

Selain soal Perda, Kukuh juga menyebut pihaknya akan mengevaluasi hal lainnya. Seperti sarana dan prasarana pendukung KLA yang ada di Sanggau.

Baca Juga:

“Tadi saya katakan bagaimana dukungan RTH nya, harus ada zona nyaman untuk anak-anak sekolah, zebra crossnya tersedia untuk mereka dan lain sebagainya. Itu tambahan-tambahan yang akan kita pikirkan kedepan. Kalau menyangkut regulasinya saya sebenarnya kita sudah siap,” ungkapnya.

Dari 14 Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat, lanjut Kukuh, hanya ada tiga Kabupaten yang masuk nominasi. Pertama Melawi, kedua Sanggau dan ketiga Kubu Raya.

“Kemarin kita masih dengan Pontianak dan Kubu Raya, sekarang ini Melawi. Untuk Pontianak sudah naik peringkat menjadi Madya, tapi saya tetap bersyukur karena dari zaman saya dulu di Bappeda sampai hari ini memang kita pratama tapi untuk mendapatkannya bukan hal yang mudah,” bebernya.

Tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak disebut Kukuh menjadi salah satu pertimbangan tim penilai KLA.

“Kalau regulasinya kita ada. Dari 24 indikator KLA itu ada tindaklanjut penegakan hukum, karena itu kita ikuti terus perkembangannya, tapi setahu saya aparat penegak hukum kita tegas terhadap kasus-kasus begini, dan ketegas aparat ini membuat nilai kita sebenarnya semakin baik,” terangnya.

Pada kasus kekerasan terhadap anak, Kukuh menuturkan, pihaknya akan berusaha melakukan pencegahan, jangan sampai kasus tersebut terjadi lagi.(pek)