Singkawang, BerkatnewsTV. Memasuki tahun kedelapan penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah memperlihatkan peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.
Hal ini didukung telah terjaminnya 226 juta penduduk atau 83% dari total populasi Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, program ini telah memberikan banyak kontribusi bagi masyarakat Indonesia.
Salah satu peserta JKN-KIS, Salman Alfari(35) juga turut merasakan manfaat dari program JKN-KIS ini. Belum genap satu bulan istrinya melahirkan anak ketiga mereka pada salah satu rumah sakit di kota Singkawang.
“Pada tanggal 18 Oktober kemarin saya mendampingi istri melahirkan anak ketiga kami melalui operasi caesar. Karena harus proses penyembuhan dulu pasca operasi istri saya harus rawat inap selama 4 hari di rumah sakit,” tuturnya.
Ia bersyukur istri dan anaknya ditangani dengan sangat baik oleh tim medis. Apalagi semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Baca Juga:
- Kekhawatiran Eldar Sirna, Pengobatan Asma dan Persalinan Istri Ditanggung JKN-KIS
- Abdullah Apresiasi Prinsip Gotong Royong Program JKN-KIS
Salman melanjutkan ceritanya ketika beberapa tahun yang lalu dirinya sempat rawat inap selama 2 hari di RS Santo Vincentius Singkawang.
“Setiap kali ada keluhan sakit kami selalu mengandalkan kartu KIS ini. Sekitar setahunan yang lalu saya rawat inap di RS Santo Vincentius Singkawang selama dua malam. Saya mengalami gejala sakit pada bagian perut, seperti kram otot pada perut. Sukurlah tenaga medis cepat tanggap dalam menangani saya dan diberikan beberapa obat. Sekarang saya sudah sehat kembali dan tidak pernah ada keluhan lagi,”lanjutnya.
“Untuk masyarakat Indonesia jangan pernah ragu lagi untuk menggunakan kartu KIS ini, karena saya dan keluarga sudah rasakan langsung manfaatnya. Mengingat prinsip program ini adalah gotong royong saya berjanji akan selalu rutin membayar iuran tiap bulan. Semoga kedepannya program JKN-KIS ini terus berlangsung sehingga seluruh masyarakat terjamin kesehatannya tidak lagi pusing memikirkan biaya untuk berobat,” tutup Salman.(HR/ih)