Kubu Raya, BerkatnewsTV. Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Kalbar terbentuk yang mendaulat Wakil Bupati Kubu Raya sebagai Ketua DPW MSI Kalbar masa bakti 2021 – 2026.
Kepengurusannya dilantik langsung oleh Ketua Umum DPN MSI Arifin Lambaga yang juga dihadiri Penasehat DPN MSI Iskandar Andi Nuhung, Kamis (22/4).
Ketua Umum DPN MSI Arifin Lambaga berharap DPW MSI Kalbar bisa membantu perekonomian para petani singkong.
“Kita tahu Indonesia ini belum dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakatnya, kita masih mengimport sebagian besar makanan kita mulai dari beras, tepung tapioka, tepung terigu 11 juta ton per tahun,” ungkapnya usai pelantikan Kamis (22/4).
Dalam kondisi sekarang ini FAO menganjurkan agar suplai pangan dilokalisir. Maka menurut Arifin yang paling baik adalah mengembangkan pangan-pangan lokal.
“Salah satunya adalah singkong karena keunggulannya melebihi beras. Kalau masyarakat terkena diabetes atau ada anak-anak autis / latar belakang itu tidak boleh makan tepung terigu tetapi dianjurkan makan beras singkong,” terangnya.
Ia pun berjanji DPN MSI akan bekerja sama dengan kementrian-kementrian untuk membangun pabrik mini di Kubu Raya. Sebab singkong di Kalbar masa panennya sangat pendek yakni 3,5 bulan sampai 4 bulan.
“Ini yang paling unggul di Indonesia belum ada provinsi lain seperti singkong di Kalbar karena rata-rata mulai panen 9 sampai 10 bulan, artinya bisa panen dua kali setahun,” ungkapnya.
Baca Juga:
- Kades Pelaku Kejahatan Seksual Pelajar Pernah Dihukum Adat
- Pertama di Kalbar, Pemakaman Moderen Dibangun di Punggur Kecil
Sementara itu Ketua DPW Masyarakat Singkong Indonesia Kalbar Sujiwo mengatakan lahan di Kubu Raya masih tergolong luas untuk menanam singkong.
“Lahannya sangat pontensi untuk ditanam singkong, hanya memang para petani sampai saat ini kurang tertarik untuk menanam singkong,” tuturnya.
Menurutnya hal itu dikarenakan petani sudah mulai menghitung secara ekonomis, kalau menanam singkong kadang-kadang mau jual yang kesulitan.
“Semoga dengan dilantiknya DPW MSI Provinsi Kalimantan Barat bisa memberikan atau membantu menyakinkan untuk memberikan jaminan tentang marketnya, tentang harga jualnya, harapan saya semoga ada pabrik pengelohan, apakah itu pengolahan tepung tapioka atau beras singkong saya yakin pasti ada jaminan pasar,” ujarnya.
Maka tambah Sujiwo para petani akan tertarik untuk menanam singkong karena sangat mudah dan perawatannya tidak terlalu ribet.(rls/tmB)