Description

110 Orang Warga Kalbar Status Pengawasan, 1 Orang Positif Corona

Gubernur Kalbar Sutarmidji dan Sekda Kalbar Harrison.
Gubernur Kalbar Sutarmidji dan Sekda Kalbar Harrison. Foto: Dok BerkanewsTV

Pontianak, BerkatnewsTV. Satu orang warga Kalbar dinyatakan positif corona sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Sudarso Pontianak.

Sementara sebanyak 110 orang masuk dalam katagori status pengawasan yang harus menjalani isolasi baik di rumah sakit maupun di rumah masing-masing.

Gubernur Kalbar Sutarmidji mengungkapkan rincian jumlah masuk dalam status pengawasan, isolasi di rumah sakit, isolasi di rumah hingga yang positif corona.

“Sebanyak 110 orang diambil sampel masuk dalam pengawasan. Dari jumlah itu 32 orang perawat dan 78 orang diisolir di rumah setelah pulang dari luar negeri. 5 orang diantaranya diisolasi, 2 orang di rumah sakit Singkawang dan 3 orang di Sudarso. 1 orang yang dirawat di Sudarso dinyatakan positif,” beber Sutarmidji saat konfrensi pers, Minggu (15/3).

32 orang perawat yang diperiksa lantaran berhubungan dengan pasien yang positif. Sedangkan 78 orang yang pergi keluar negeri sehingga diisolasi di rumah.

“Semua yang diisolir karena rata rata dari luar yaitu serawak dan Kuala Lumpur. Satu orang yang dirawat di Singkawang bekerja dari Serawak dan satu orang lagi pulang dari tabglih akbar,” ungkapnya.

Sementara untuk satu orang yang dinyatakan positif corona, Midji mengatakan kondisinya semakin membaik.

“Terpenting dia bisa jaga kebugarannya,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harrison, mengatakan pasien yang positif corona saat ini menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Soedarso Pontianak.

“Jenis kelaminnya laki-laki berusia 34 tahun,” ujarnya.

Pasien ini dikatakan Harrison berangkat ke Kuala Lumpur pada tanggal 8 Februari 2020 dan pulang ke Pontianak tanggal 15 Februari 2020.

“Tanggal 29 Februari 2020 dia mulai sakit flu. Tanggal 4 Maret masuk RS Karitas Bakti. Keluhannya batuk, demam dan sedikit sesak. Hasil pemeriksan rontgen tidak ada pneumoni dan didiagnosis ISPA,” terangnya.

Sejak 10 Maret 2020, pasien tersebut alami batuk sedikit sesak, tidak demam, ada diare dan hasil Rontgen ada Pneumonia. Sehingga ia masuk dalam status pengawasan di RSUD Soedarso Pontianak.(tm)