Singkawang, BerkatnewsTV. Pemerintah Kota Singkawang bersama Tim Satgas Pangan Polres Singkawang menemukan produk kadaluarsa dan mengandung bahan berbahaya jelang hri raya Imlek.
Temuan itu saat tim monitoring ketersediaan dan harga bahan pokok di Pasar Beringin dan Alianyang jelang, Senin (20/1).
“Hasil sementara, tim menemukan satu produk yang diduga sudah melewati batas kadaluarsa. Dan juga menemukan makanan yang diduga mengandung zat berbahaya seperti boraks pada kerupuk tempe yang dijual pedagang,” ungkap Kepala Disperindagkop dan UKM Singkawang, Muslimin.
Tim sudah meminta kepada pedagang yang bersangkutan untuk langsung melakukan penarikan dan tidak menjualnya lagi kepada konsumen.
“Karena hal itu dapat memberatkan masyarakat terutama yang merayakan hari besar keagamaan. Jangan sampai ada pedagang yang coba-coba menjual bahan atau zat berbahaya ke masyarakat, hanya karena mencari keuntungan semata,” tegasnya.
Terkait harga, ia sebutkan harga bahan pokok pada umumnya masih relatif normal. Hanya, terdapat dua komoditas yang mengalami kenaikan seperti bawang merah dan gula pasir.
“Untuk bawang merah, saat ini masih dijual dengan harga tinggi yakni dikisaran harga antara Rp35.000-Rp40.000 per Kg. Sedangkan gula pasir sejak pekan lalu sampai sekarang masih bertahan di harga Rp14.000 per Kg,” jelasnya.
Pengakuan pedagang, penyebabnya distribusi dari Jakarta ke daerah memang sedikit terlambat. “Hal itu bukan hanya terjadi di Singkawang saja, tetapi hampir di seluruh daerah yang ada di Indonesia,” katanya.
Kepala Unit Tipiter Satgas Pangan Polres Singkawang, IPTU Dwi Hariyanto mengatakan, monitoring yang dilakukan adalah sebagai respon dari Polres dan Pemkot Singkawang dalam menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dengan harga barang di pasaran jelang hari raya Imlek.
“Semoga melalui kegiatan ini semua harga bahan pokok bisa stabil sesuai dengan kondisi awal,” katanya.(mzr)