Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya menyerahkan tikar stunting untuk lima kecamatan di Kabupaten Kubu Raya Kalbar pada Kamis (14/11).
Untuk diketahui, kegiatan ini adalah guna untuk memfasilitasi dan pendampingan dalam kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) generasi sehat dan cerdas.
Program ini bertujuan ini menggerakan serta menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan ibu dan anak serta pendidikan dasar mengenai stunting.
Ruang lingkup program ini dikembangkan dengan menekankan pada keterlibatan masyarakat, pengembangan kapasitas masyarakat dan meningkatkan kemampuan pemerintah desa untuk memfasilitasi masyarakat.
Pemerintah daerah dengan upaya bersama dalam menangani masalah stunting ini maka pemerintah desa merekrut masyarakat-masrakat desa yang berkompeten untuk dijadikan Kader Pemberdayaan Mayarakat Desa (KPMD).
Penyerahan tikar stunting sebagai bentuk bukti bahwa pemerintah daerah peduli akan kesehatan masyarakat. Tikar stunting diberikan kepada lima KPMD yakni KPMD Kecamatan Sungai Raya, Rasau Jaya, Sungai Ambawang, Sungai Kakap dan Kuala Mandor B.
Untuk mengetahui masyarakat mengenai kesehatan ibu dan anak para kader melakukan sensus sejak bayi dalam kandungan atau biasa disebut dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu usia 0-23 bulan.
Perlu diketahui kembali stunting adalah suatu kondisi dimana anak mengalami panjang atau tinggi badannya kurang dibandingkan dengan umurnya, atau mudahnya stunting adalah kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-temannya.
Kesimpulannya yaitu penyerahan tikar stunting ini sebagai bentuk fasilitas yang diberikan oleh pemerintah daerah untuk pemerintah desa dengan Kader Pemberdayaan Mayarakat Desa (KPMD) untuk mempermudah proses penyensusan serta memberi pengetahuan akan pentingnya kesehatan untuk si ibu dan anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Agar si anak tidak mengalami stunting atau pertumbuhan yang terganggu akibat nutrisi anak yang kurang tercukupi.(*)
Penulis: Rika Apriyanti
Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Publik
Universitas Tanjungpura (Untan)