loading=

OPINI—Antara Waktu dan Uang

“Detik-detik, berganti dengan menit, menit pun silih berganti, hari-hari pun terus berganti, bulan-bulan juga terus berganti, jaman-jaman pun terus berubah….”,

Sebuah penggalan lagu yang berjudul “pangeran cinta” dari grup band Dewa 19 yang sering diputar dalam media televisi maupun radio di awal tahun 2000-an.

Awal lirik dari lagu tersebut menunjukkan bahwa waktu itu bergerak. Waktu mengalir seperti air sungai yang mengalir dari hulu ke hilir.

Apa yang kita ketahui tentang waktu? Bagian penggalan lagu tersebut mengungkapkan bahwa waktu berdetak terus-menerus dan tanpa henti seperti pada jam tangan kita maupun jam dinding di rumah kita.

Waktu bergerak melalui detik, menit hingga jam. Setiap rangkaian waktu mengisi berbagai peristiwa dalam hidup manusia. Salah satu peristiwa yang selalu menyapa manusia dalam waktu adalah bisnis.

Bisnis merupakan bagian dari hidup manusia. Bisnis tidak pernah jauh dari hubungannya dengan uang, artinya bisnis selalu dekat dengan uang. Kegiatan bisnis mengarah pada tujuannya, yaitu uang.

Berbisnis berarti ber-uang. Tindakan berbisnis berarti mengandaikan adanya waktu khusus. Waktu yang disediakan untuk manusia, supaya menghasilkan uang. Oleh karena itu, waktu harus terlebih dahulu dipikirkan, baru kemudian uang. Jadi ada berkesinambungan antara waktu dan uang.

Waktu selalu ada dan tetap ada sebelum, saat ini dan sesudah kita hidup di dunia ini. Waktu selalu eksis bagaimanapun kondisi hidup kita. Namun dengan waktu bisa menghasilkan uang dalam aktivitas bisnis manusia.

Mengapa harus waktu? Tanpa waktu khusus, spesial, istimewa, kita tidak akan bisa menemukan uang dalam hidup kita. Bagaimana bisa mencari uang, kalau kita tidak bekerja? hal itu’kan sama saja bohong, hanya kita dengan waktu yang berjalan tanpa tujuan yang jelas. Jika demikian bukan lagi hubungan baik antara waktu dengan uang.

Sesuatu yang sederhana antara waktu dan uang adalah dengan kita bekerja dalam hidup kita dengan berbagai aktivitas yang ada sampai mencapai tujuan yang jelas. Salah satu tujuannya adalah uang.

Kita bisa bertahan hidup karena uang. Kita bisa memenuhi kebutuhan hidup kita dengan uang. Kita bisa merencanakan masa depan kita dengan uang, tetapi tentu saja dengan cara menabung di koperasi maupun di bank. apakah hal itu berarti bahwa hidup kita hanya untuk uang? Tentu saja tidak.

Uang adalah sarana yang membuat kita bisa hidup di dunia berdasarkan waktu yang tersedia bagi kita dan uang yang diperoleh.

Waktu bisa menguasai kita karena kita melekat dengan waktu. Akan tetapi, uang tidak bisa menguasai kita karena kita bisa menghasilkan atau tidak menghasilkan uang.

Kita tidak perlu mencari waktu karena waktu bergerak seiring dengan perjalanan kita terhadap uang. Kita hanya mencari uang, karena uang bisa membuat kita bertahan dalam hidup. Kita akan dan selalu menemukan kehidupan manusia yang memiliki kebutuhan dan banyak keinginan terhadap barang dan jasa.

Setiap orang berperan dalam menjalankan waktu mereka masing-masing, apakah sebagai penjual, pembeli, produsen, atau pemegang saham. Jadi, hanya satu hal saja dalam waktu yang kita punya saat ini yaitu memilki uang.

Memiliki uang berarti berpotensi memenuhi kebutuhan dan keinginan kita terhadap barang dan jasa. Kita meyakini uang itu tidak perlu dicari seperti mencari barang yang hilang. Kita hanya meyakini bahwa uang tetap ada tetapi belum bertemu dan dipegang oleh kita, sebab kita bisa bertahan hidup karena uang dengan waktu kerja kita untuknya.

Uang mempunyai nilai berharga untuk semua barang dan jasa yang ada. Kita hanya perlu uang untuk semuanya itu. Akan tetapi, untuk melakukan semuanya itu, kita hanya perlu bekerja saja dalam waktu yang ada.

Dengan demikian, waktu adalah uang. Waktu adalah proses kita bekerja, sedangkan uang adalah hasil dari proses kita bekerja. Manusia dalam hidup ini perlu tujuan yang jelas. Salah satu tujuannya adalah uang.

Akan tetapi, jangan biarkan uang yang menguasai hidup kita, karena dapat mempengaruhi pikiran kita bahwa uang adalah segala-galanya. Kita mesti mengontrolnya, mengelolanya bahkan menguasainya dalam setiap kebutuhan dan keinginan kita pada setiap waktu yang berdetik, bermenit dan berjam ini.

Jadilah manajer kehidupan yang bisa mengelola kebutuhan dan keinginan antara waktu dan uang.

Penulis :
Gonzaga Veneranda, Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura 2019