Sintang, BerkatnewsTV. Kendati telah menjalankan hukuman penjara, namun para pelaku narkoba tidak ada rasa takut dan jera untuk menjalankan bisnis haramnya di dalam Lapas.
Identifikasi Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, 70 persen bandar narkoba menjalankan dan mengendalikan bisnisnya dari dalam Lembaga Permasyarakatan (Lapas).
“Hampir 70 persen bandar narkoba itu menjalankan dan mengendalikan bisnisnya di Lapas dengan cara menjalin komunikasi. Ini menjadi PR kami,” kata Kepala BNN Sintang, Agus Akhmadin saat rakor pemberdayaan masyarakat antinarkoba, Selasa (30/4).
Itu lah sebabnya, sambung Agus, saat penangkapan pelaku dimiskinkan dengan menyita seluruh harta kekeluargaan. Sebab mereka lebih takut miskin ketimbang harus masuk lapas.
Agus sebutkan BNN Kalbar pernah menggeledah salah satu Lapas karena dugaan adanya bandar narkoba yang mengendalikan peredaran narkoba di dalam Lapas.
“Hasilnya ditemukan enam buku tabungan yang jumlah tabungannya sangat fantastis. Ini menunjukkan masih adanya sejumlah oknum petugas yang terlibat dan ini merupakan bagian dari keprihatinan kita dalam memberantas penyalahgunaan narkoba,” tegasnya.
Agus menambahkan penyalahgunaan narkoba lebih bahaya dari korupsi dan terorisme karena dapat mengakibatkan kerusakan otak dan akan merugikan masa depan generasi masa kini yang akan berpengaruh pada masa depan bangsa.
“Wilayah sebarannya juga sudah merambah ke anak-anak, ini yang harusnya jadi momok menakutkan. Jaringan internasional mudah masuk ke Indonesia melalui jalur laut dan jalur-jalur tikus. Ini yang harusnya menjadi perhatian banyak pihak,” katanya.
Ia pun meminta peran serta seluruh elemen masyarakat dalam memerangi penyalahgunaan narkotika.(sus)