Penyandang Autisme Butuh Penerimaan di Masyarakat

Wali kota Singkawang, Tjhai Chui Mie memberikan penghargaan kepada salah satu penyandang autis pada acara Peringatan Hari Autis se-Dunia. Foto: Mizar

Singkawang, BerkatnewsTV. Wali kota Singkawang, Tjhai Chui Mie membuka Workshop Pendidikan Inklusi dalam rangka peringatan Hari Autis se-Dunia Tahun 2019 di Balairung Kantor Wali Kota Singkawang.

“Peringatan hari autis bertujuan agar masyarakat mengerti tentang autisme dan lebih memperhatikan autisme dengan segala permasalahannya,” kata Tjhai Chui Mie.

Dikatakan Tjhai Chui Mie, autisme memang bukan suatu penyakit dan tentu saja tidak menular seperti halnya demam berdarah, flu atupun penyakit lainnya.

“Keluarga dengan penyandang spectrum autisme membutuhkan perhatian dan penerimaan dari masyarakat serta tentunya bantuan dari pemerintah baik di bidang medis maupun pendidikan,” katanya.

Anak penderita autisme, kata Tjhai Chui Mie walaupun sudah berprestasi tetapi dalam kehidupan sehari-hari belum tentu bisa mandiri.

“Disinilah peran orangtua dan bantuan dari masyarakat sangat diperlukan,” ujarnya.

Tetapi sangat disayangkan, katanya belum semua lapisan masyarakat mengenal apa itu autisme dan akhir-akhir ini ada kecenderungan oknum menggunakan kata-kata “autis” sebagai bahan ejekan. Kondisi seperti ini membuat orangtua merasa tertekan mempunyai anak autis.

Fenomena ini, menurut Tjhai Chui Mie seharusnya menjadi pusat perhatian penting bagi kita semua. Bukan hanya tanggung jawab Pemkot Singkawang tetapi masalah kita bersama.

“Karena ini menyangkut masalah masa depan generasi muda, anak-anak yang akan menjadi aset bangsa. Yang pastinya menjadi peran utama dalam membangun bangsa ini dan juga dimasa yang akan datang,” ujarnya.

Kepada keluarga penyandang autis, Ia berpesan untuk tetap berusaha, sabra dan selalu semangat dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri anak.(mzr)