Pontianak, BerkatnewsTV. Adanya dugaan jamaah umroh yang tersuspect MERS-CoV saat melaksanakan ibadah di tanah suci, membuat Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar angkat bicara.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Hary Agung Tjahyadi mengatakan bahwa hal tersebut hanya analisis sementara tenaga medis yang menangani pasien.
“Saat ini memasuki tahapan investasi, hal ini dilakukan ketika ditemukan satu kasus dugaan MERS-CoV, artinya ditemukan pasien yang pulang dari umroh yang menunjukkan gejala seperti MERS-CoV,” jelasnya, Selasa (12/3).
Akan tetapi, Hary menambahkan itu baru dari pemeriksaan klinis, dan beberapa dukung pemeriksaan darah dan radiologinya, tetapi untuk kepastiannya tidak cukup dan harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Litbang Jakarta.
“Semua pasti mengirimkan sampel ke sana dan hasilnya baru diketahui 7 hari kemudian, itu yang paling cepat, sehingga ketika ada pasien baru masuk diduga MERS-CoV, yang kita lakukan ialah tindakan surveillance,” lanjutnya.
Dimana akan dilakukan tindakan untuk mencegah terkait dengan penularan penyakit itu lebih luas, serta melakukan penyelidikan epidemiologi dengan melakukan identifikasi kepada orang-orang yang kontak dengan pasien yang diduga tadi.
“Dalam rombongan tersebut ada sekitar 37 orang, nah sudah kami langsung berkoordinasi dengan RS daerah untuk menindaklanjuti dengan identifikasi terkait kontak baik selama di tanah suci maupun di Indonesia,” sambungnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan kepada rombongan jemaah umroh tersebut, mereka juga akan diberikan edukasi mengenai MERS-CoV dan akan dilakukan observasi selama 14 hari sejak pasien pertama kemarin karena itulah masa inkubasi penyakit tersebut, jika tidak ada permasalahan dengan tanda-tanda MERS-CoV maka akan dinyatakan aman dari penyakit tersebut.
“Yang penting masyarakat tidak perlu cemas, tidak perlu panik, menang penyakit ini menular tetapi menularnya tidak semudah flu biasa, biasanya melakukan kontak dalam waktu lama dan kontak langsung dengan penderita dan belum dipastikan tertular juga kalau daya tahan tubuhnya baik,” pungkasnya.
Dikabarkan rombongan umroh PT Mitra Mediatama Sejahtera Perwakilan Pontianak berjumlah 37 orang asal Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Landak, Sintang.
Sepulang Umroh, salah satu jamaah atas nama Sawiyah binti abdul Kadir sempat dirawat di IGD RS Soedarso, Kamis (7/3) lalu. Kabarnye meninggal dunia pada Jumat (8/3) karena suscpect MERS Cov. Padahal begitu pulang umroh, hasil skrining Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) tidak menunjukkan demam tinggi.(ico)