Mengenal Sejarah Singkat Hanbok Pakaian Tradisional Negeri Ginseng

Pengunjung Korean Festival di Pontianak saat mencoba pakaian tradisional Korea yaitu Hanbok. Foto: Iki

Pontianak, BerkatnewsTV. Festival Korea yang digelar beberapa waktu lalu menampilkan berbagai atraksi hiburan dan budaya menarik dari Negeri Ginseng itu.

Mulai dari makanan, minuman, permainan tradisional, alat musik tradisional, kerajinan tangan dan pakaian tradisional yaitu hanbok.

Berbicara tentang hanbok bagi para penggemar K-Drama pasti sudah tidak asing lagi. Hanbok adalah pakaian tradisional Korea.

Pakaian ini memiliki warna yang indah. Untuk pria ditambah decana dan anting sedangkan wanita memakai rok dan atasan.

Walaupun secara harfiah hanbok berarti pakaian khas Korea, Hanbok pada saat ini mengacu pada gaya Dinasti Joseon yang biasa dipakai pada acara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional.

Hanbok terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian atasan dan bagian bawahan. Pada bagian atasan, baik pria maupun wanita menyebutnya dengan ‘jeogori’.

Untuk bagian bawahan, wanita menggunakan rok yang panjang dan mengembang yang biasa disebut ‘chima’, sedangkan untuk pria celana yang lebar disebut ‘baji’.

Salah seorang pengunjung, Nina mengatakan Hanbok sangat nyaman dipakai. Hal itu ia katakan saat mendapat kesempatan untuk mencoba pakaian tradisional Negeri Ginseng itu

“Bentuknya yang longgar membuat kita mudah bergerak. Saya senang akhirnya bisa mencoba langsung pakaian hanbok kayak di drama Korea,” ujarnya.

Hanbok sendiri terpengaruh dari kecenderungan berpindah pada masyarakat Korea zaman dulu. Asal dari hanbok dapat diusut kembali pada saat Dinasti Goguryeo, salah satu dari tiga kerajaan kuno di Korea.

Walaupun desain dasar dari hanbok sedikit dirubah, namun perubahan itu membuat sedikit perubahan yang tergantung dari perbedaan pengaruh kebudayaan. Contohnya, karena adanya pengaruh dari fashion Mongolia saat kekuasaan Kerajaan Mongol pada abad ke-13, jeogori untuk wanita dipotong lebih pendek diatas pinggang.

Pada saat Dinasti Joseon, perbedaan kelas sosial terlihat sangat jelas pada gaya hanbok. Disaat orang awam hanya terbatas menggunakan katun dan berwarna putih untuk pakaiannya, kerajaan menggunakan sutera dan menggunakan corak warna yang cerah.

Di masa modern ini, Hanbok digunakan pada saat-saat tertentu, seperti anak-anak menggunakannya ketika ulang tahun pertama mereka, dan orang dewasa menggunakannya ketika menikah atau dalam acara besar keluarga. (iki)