Singkawang, BerkatnewsTV. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Djoko Suratmiarjo mengatakan, kasus demam berdarah dengue (DBD) dari bulan Januari sampai dengan sekarang sudah ada 36 kasus.
“Dari jumlah ini, penyebarannya ada di lima kelurahan seperti, Sedau, Pasiran, Roban, Kuala dan Tengah,” kata Djoko.
Secara usia, katanya, yang terkena DBD rata-rata anak-anak yang usianya dari 14-18 tahun.
Beberapa upaya yang sudah pihaknya lakukan, antaralain, pertama, melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang perilaku hidup sehat (PHBS).
Kedua, melakukan abatisasi di daerah-daerah endemis dan sporadis.
Ketiga, melakukan Fogging Focus. Keempat, memberdayakan masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSM) melalui 3M Plus yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur. Plus Abate, menggunakan obat nyamuk, menggunakan kelambu, memelihara ikan pemakan jentik-jentik.
“Kemudian, menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk, ventilasi rumah yang cukup, tidak membiasakan menggantung baju di dalam rumah,” ujarnya.
Mengingat cuaca sekarang ini memasuki musim penghujan, tentu dapat menimbulkan populitas nyamuk yang banyak termasuk jentik-jentik.
“Maka dari itu, saya mengimbau ke masyarakat untuk selalu waspada khususnya terhadap kasus demam berdarah (DBD),” ungkapnya.
Menurutnya, program Abatisasi yang dilakukan sudah menjadi program rutin bagi Dinas Kesehatan Singkawang. “Dalam setahun, kita lakukan empat kali,” jelasnya.
Prioritasnya untuk daerah-daerah yang endemis dan sporadis. Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan baik tingkat kecamatan, kelurahan sampai RT.
“Sehingga pada program Abatisasi ini kita fokuskan pada tingkat RT,” tuturnya.
Sedangkan untuk daerah yang sudah terkena kasus, akan dilakukan Fogging Focus yang pendanaannya bersumber dari APBD. “Jadi masyarakat tidak dipungut biaya, karena sudah ditanggung oleh APBD,” katanya.
Berdasarkan kecamatan, sejumlah RT yang rawan dengan penyebaran DBD seperti Kecamatan Singkawang Barat ada sebanyak 48 RT, Singkawang Tengah 78 RT, Singkawang Selatan 56 RT, Singkawang Utara 74 RT dan Singkawang Timur 22 RT.
“Jadi hampir semua kecamatan ada daerah-daerah endemis dan sporadis,” ujarnya.
Dipetakannya daerah-daerah endemis dan sporadis ini, supaya pihaknya lebih fokus untuk menekan penyebaran virus DBD.(mzr)