Pontianak, BerkatnewsTV. Psycological First Aid (PFA) merupakan suatu metode untuk bagaimana menangani masalah psikologi yang dialami korban kecelakaan hingga bencana alam.
Prinsip kerjanya sama seperti P3K, tetapi hal ini lebih kepermasalahan psikologi. Bagaimana kita berempati kepada korban, bisa merasakan permasalahan korban, bisa berkomunikasi dan sebagainya.
Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Kalbar mengatakan bahwa FPA itu sebenarnya tidak hanya untuk menangani korban bencana saja.
“FPA juga bisa dilakukan terhadap semua orang, terutama untuk menolong keluarga terdekat terlebih dahulu ketika mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan,” jelasnya saat ditemui di aula IAIN Pontianak, Minggu (17/2).
Dalam suatu kejadian setiap korban pasti merasa trauma, dan kita harus mampu menenangkan dan mendengarkan apa yang dirasakannya. Karena itu sifatnya psikis, apalagi ketika ketakutan berlebihan.
Masyarakat awam juga bisa melakukan PFA, karena pada dasarnya penanganan pertama ialah bagaimana orang menenangkan, berempati, dan memahami keadaan korban.
“Step yang paling utama yakni bagaimana kita berempati terhadap orang yang lagi trauma, tenangkan dirinya dengan menjadi pendengar aktif. Lalu bagaimana kita hanya mendengar keluh kesah nya, kemudian memahami dia, dan yang penting dilakukan adalah selalu ada untuk si korban sementara waktu,” pungkasnya. (ico)