Seorang Petani Serahkan Meriam Lantaka Peninggalan Kerajaan Majapahit

Meriam purbakala bekas peninggalan Kerajaan Majapahit tersebut diserahkan Yulianto pada Danpos Tanjung Lesung Letda Inf Andreas Bagus. Foto: Ist

Kapuas Hulu, BerkatnewsTV. Satgas Pamtas Batalyon Infanteri 320/Badak Putih menerima penyerahan secara sukarela 1 pucuk senjata jenis meriam lantaka dan mesiu tradisional dari warga perbatasan.

Hal ini dikatakan oleh Dansatgas Pamtas Yonif 320/BP, Letnan Kolonel Inf Imam Wicaksana saat memberikan keterangan pada media di Pos Kotis Nanga Badau, Kapuas Hulu.

Dansatgas Pamtas Yonif 320/BP, Letnan Kolonel Inf Imam Wicaksana menjelaskan, 1 pucuk meriam kuno jenis Cetbang (berat 23 Kg, Panjang 84 Cm, Kaliber 20 MM yg diduga dibuat pada abad ke 16-17 M) diserahkan oleh Yulianto (48) seorang petani Dusun Sungai Lalau, Desa Nanga Kelapan, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang.

“Meriam kuno itu merupakan warisan turun temurun dari keluarganya,” ujarnya.

Meriam purbakala bekas peninggalan Kerajaan Majapahit tersebut diserahkan Yulianto pada Danpos Tanjung Lesung Letda Inf Andreas Bagus karena merasa simpati dengan Pos Tanjung Lesung yang sudah membantu memperbaiki atap rumahnya yang bocor dan memberikan pengobatan saat dirinya sakit.

“Selain sering membantu masyarakat Dusun Sungai Lalau juga adanya upaya yang dilakukan personel Satgas Pamtas yang tidak pernah berhenti untuk mensosialisasikan pada bapak Yulianto bahwa meriam tersebut dapat membahayakan orang lain juga merupakan aset cagar budaya yang perlu dijaga,” tambah Imam

Dikatakannya penyerahan meriam ini sudah dilaporkan ke Komando Atas dan diamankan di Pos Pamtas Tanjung Lesung.(rls)