Pontianak, BerkatnewsTV. Konflik saat kampanye semakin tinggi di daerah yang memiliki banyak suara dan diperebutkan oleh banyaknya caleg dalam suatu dapil.
Baik itu konflik antar sesama caleg maupun konflik antar sesama pendukung caleg yang saling merasa menguasai daerah pemilihannya.
“Faktor inilah yang menyebabkan akan mudahnya terjadi konflik saat kampanye,” jelas Komisioner Bawaslu Kalbar Faisal Riza saat ditemui di ruangan kerja Senin (28/01).
Berdasarkan data dari hasil pemetaan indeks kerawanan pemilu, Kecamatan Rasau Jaya memang memiliki dimensi aspek pertarungan antar kontestan tinggi.
“Sehingga daerah tersebut dianggap rawan dan pemetaan tersebut nyata terjadi dengan adanya kejadian penyerangan antarsesama pendukung caleg di dapil Rasau Jaya,” jelasnya.
Kasus penyerangan ini masih diselidiki oleh Bawaslu Kubu Raya untuk mengetahui lebih dalam motif dan bentuk pelanggarannya.
“Kalau memang antar pendukung, kita masih melihat apakah ada pelanggaran pidana pemilu atau tidak. Misalnya ada tidaknya pengrusakan APK dan lainnya, tetapi apabila hanya sekedar motif cek cok mulut, maka akan kita kembalikan keaspek keamanan,” terangnya lebih lanjut.
Jika ditemukan hal yang lebih dari itu, tentunya pihak yang berseteru akan berurusan dengan pihak kepolisian, dan memungkinkan untuk menuju pidana umum.
“Segala sesuatu bentuk pelanggaran harus kita lihat konteksnya terlebih dahulu, dan semua akan diproses sesuai jalur hukumnya masing-masing,” pungkasnya. (ico)