loading=

Antimoni, Bahan Pembuat Senjata dari Kapuas Hulu Diselundupkan ke Malaysia

Tim gabungan yang berhasil menggagalkan penyelundupan batu antimoni di perbatasan RI - Malaysia. Foto: ist

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Tim gabungan, Satgas Pamtas Batalyon Infanteri 320/Badak Putih dan kepolisian berhasil menggagalkan penyelundupan 4,5 ton batu antimoni asal Kapuas Hulu ke Malaysia.

Pos Pamtas Mentari yang dipimpin Kapten Inf Sugeng Rohmad rutin melakukan patroli gabungan di sepanjang perbatasan dan jalan tikus di Desa Sebindang Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (28/11).

“Saat tim patroli, menemukan dumtruk sedang bongkar muat barang di jalan tikus Desa Sebindang. Setelah dilakukan pengecekan truk itu ternyata mengangkut batu antimoni,” ungkap Kapendam XII/Tpr Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe.

Truk disupiri Rinda Yudi (24) warga Dusun Sukadana RT 002 Desa Pinang Luar Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya.

“Keterangan supir diketahui batu Antimoni seberat 4,5 ton itu dari Desa Riam Mangelai Kecamatan Boyan Tanjung Kabupaten Kapuas Hulu. Dia sedang menunggu mobil untuk menyelundupkan ke Malaysia,” ungkap Kapendam.

Pemiliknya lanjut Kapendam, milik Gunawan Hadi Brata. Tim pun langsung mengamankan barang bukti dan diserahkan ke Bea Cukai.

Diketahui, harga batu antimoni di pasaran bebas sebesar US$ 50 /Kg sehingga diperkirakan kerugian negara sebesar US$ 225.000 dari kasus ini.

Batu Antimoni, digunakan sebagai bahan untuk membuat senjata ringan dan Tracer Bullets (peluru penjejak), detektor inframerah, dioda dan peralatan Hall-effect.

Batu Antimoni juga dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan timbal. Digunakan dalam pembuatan baterai, logam anti friksi, pembungkus kabel, dan produk-produk minor lainnya.(rob)