Sanggau, BerkatnewsTV. Kelangkaan Gas LPG 3 Kg kembali dirasakan masyarakat Sanggau. Seperti yang dirasakan masyarakat Kecamatam Kapuas.
Akibatnya, harga gas melon tersebut melonjak drastis dari Rp23 ribu hingga Rp25 ribu pertabung.
“Untuk Kapuas harga eceran Rp23 ribu – Rp25 ribu pertabung,” kata Sri, salah seorang ibu RT, Senin (12/11).
Menurut Sri harga tersebut sudah tidak wajar. Oleh karenanya pemerintah harus segera mengambil langkah kongkrit untuk mencari solusi.
Ketua Kadin Sanggau, Nur Kurniawan meminta pemerintah harus mencari solusi jangan sampai kelangkaan menyebabkan masyarakat mengalami kerugian.
“Contohnya PLN, sekarang inikan kita ada MoU dengan PLN Malaysia bahwa listrik kita ini sebagian besar dari Malaysia. Kenapa konsep ini tidak kita pakai, inikan energi juga, tinggal regulasinya saja lagi dibuat,” katanya.
Anggota DPRD Sanggau, Yulianto, mengimbau pemerintah segera memanggil agen-agen gas yang ada di Sanggau.
“Mengapa bisa langka, dinas terkait harus memanggil agen – agen gas untuk menindak lanjuti masalah gas ini yang langka di kota sanggau,” kata dia.
Ia juga meminta para agen harus bisa mebuat jadwal pengantaran gas ke pangkalan nya agar tidak terlalu jauh jarak waktu mengantar gas sehingga tidak sampai memyebab kan kelangkaan dan harga pun tetap stabil
Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten Sanggau, Zaenal dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah memanggil agen – agen dan pangkalan serta menghadirkan pertamina beberpa waktu yang lalu.
“Salah satu kendala adanya kerusakan tabung sehingga distribusi agak terganggu,” kata Zaenal.
Zaenal menambahkan, kerusakan tabung seperti yang disampaikan salah satu agen terbesar di Sanggau yakni sebanyak 4.500 tabung.
“Persoalan ini sudah disampaikan ke PT. Pertamina dan sudah di follow up oleh mereka. Lumayan itu banyaknya sehingga banyak warga yang mestinya dapat terpaksa harus menunggu tabung baru dari Pertamina,” jelasnya.
Dikatakannya lagi, harga jual LPG 3 Kg yang mencapai Rp25 ribu sudah tidak wajar. Secara fungsional pihaknya akan terus melakukan monitoring.
Zaenal mengingat kepada pangkalan untuk tidak menjual habis kepada pengecer.
“Jangan dijual habis ke pengecer, sisakan 50 persenlah untuk rumah tangga. Menjual LPG 3 Kg jangan orienrasi bisnis. Ini barang subsudi,” ingatnya.(dra)