Sekadau, BerkatnewsTV. Pemkab Sekadau mengapresiasi perbaikan jalan kayu lapis dan pembangunan PKS oleh PT Agro Andalan di Kabupaten Sekadau.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sekadau, Sandae, usai melakukan kunjungan pengecekan fisik pembangunan jalan kayu lapis KM 8-20 dan pembangunan PKS di Kecamatan Sekadau Hilir.
“Kami memberikan apresiasi kepada Agro Andalan atas peran dan kepeduliannya dalam perbaikan dan pelebaran jalan kayu lapis ini, sehingga akses transportasi yang penting ini bisa digunakan masyarakat sekitar,” kata Sandae, Senin (22/10).
Jalan kayu lapis yang membentang di Kecamatan Sekadau Hilir merupakan jalan non status yang sering dilakui masyarakat. Jalan tersebut awalnya merupakan milik perusahaan kayu lapis yang sekarang sudah tidak beroperasi lagi.
PT Agro Andalan, melalui dana tanggung jawab sosial, membantu memperbaiki jalan tersebut sehingga dapat digunakan oleh masyarakat sekitar.
Menurut dia, keberadaan perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Sekadau memiliki peran yang cukup strategis dalam membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya melalui program-program pengembangan ekonomi dan tanggung jawab sosial.
Dalam kunjungannya ke PKS milik Agro Andalan, Sandae juga melihat dari dekat perkembangan pembangunan pabrik yang saat ini pembangunannya sudah mencapai sekitar 40%.
PKS tersebut memiliki kapasitas produksi 30 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam yang dapat ditingkatkan sampai 60 ton per jam dan diharapkan segera beroperasi pada tahun 2019.
Ketua Adat Desa Setawar, Bengki, mengatakan masyarakat sangat mendukung pendirian PKS tersebut karena akan memberikan dampak terhadap terhadap penciptaan lapangan kerja dan juga membantu petani kelapa sawit di desa tersebut dalam menjual hasil produksinya.
“Kami berharap pabrik kelapa sawit yang dibangun ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar area perkebunan, khususnya para petani kelapa sawit, sesuai dengan janji perusahaan untuk bekerja sama dengan para petani lokal di sekitar area perkebunan,” kata Bengki.(sus)