Kubu Raya, BerkatnewsTV. Dinas Kesehatan Kubu Raya menemukan puluhan anak positif terinveksi virus Measles dan Rubella (MR) atau akrabnya masyarakat mengenal penyakit campak.
Bahkan, jumlah itu berpotensi meningkat tatkala masih ada ratusan ribu anak yang belum disuntik imunisasi MR lantaran adanya penolakan dari orang tua maupun sekolah.
Dinas Kesehatan pun menyatakan Kubu Raya darurat virus MR bukan lagi Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Untuk Rubella di Kubu Raya bukan lagi berstatus KLB tetapi sudah darurat. Sudah seperti bencana karena penyebarannya juga hanya berpapasan bisa terjangkit virus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Berli Hamdani diwawancarai usai sosialiasi dan evaluasi Imunisasi MR, Rabu (3/10).
Ia sebutkan penetapan status ini bisa dari dinas dan atau kepala daerah, tetapi khusus untuk Rubella cukup dari dinas. Ditambah terjadi kenaikan dalam kurun waktu yang sama di periode sebelumnya atau ada yang meninggal.
Satu saja meninggal sudah KLB. Kalau Rubella ditemukan saja 1 sample sudah KLB karena dampak Rubella ini jika ada anak yang terjangkit sudah bisa dipastikan bisa cacat bahkan meninggal.
Penetapan status darurat dikatakan Berli setelah pihaknya mengambil 50 sample di semua kecamatan di Kubu Raya yang hasilnya didapati positif Rubella.
“Dari sample yang kita ambil itu, 27 diantaranya positif campak Measles dan 12 Rubella. Masih ada lagi 227 sample lain yang masih kita pending karena pertimbangan waktu dan biayanya,” ungkapnya.
Berli menyebutkan penyebaran dan terjangkitnya Rubella sangat berpotensi besar. Terlebih masih banyaknya yang menolak vaksin MR khususnya dari lembaga pendidikan dibawah naungan Kementerian Agama.
“Iya sudah pasti akan bertambah apalagi masih banyak yang menolak,” ucapnya.
Ia mengatakan kawasan daerah yang padat penduduk memiliki cakupan vaksin sedikit penyebaran virus ini akan lebih cepat.
“Seperti di MIS Hidayatul Muslimin sudah ada 7 orang yang positif Rubella. Maka rencana kita besok (hari ini) akan turun lagi kesana,” ungkapnya.
Maka disebutkan Berli pihaknya tak henti menyosialisasikan imunisasi MR. Apalagi, hingga saat ini capaiannya hanya 47 persen dari total sasaran 170.064 anak di Kubu Raya berusia 9 bulan sampai 15 tahun kurang sehari.
“Seperti hari ini kita kumpulkan lagi seluruh sekolah dan pontren yang berada dibawah Kemenag yang masih menolak untuk evaluasi dan sosialisasi,” tuturnya.
Kegiatan yang digelar di Bank Kalbar itu dihadiri Wakil Bupati Kubu Raya, MUI Kalbar, Dokter Spesialis Anak, orang tua yang anaknya terkena penyakit MR serta kepala sekolah yang sekolahnya menolak.
Kepala Sekolah Hidayatul Muslimin, Henri Agus menolak diwawancarai usai acara. Ia langsung bergegas meninggalkan ruangan acara.
Padahal, sekolah ini salah satu yang ditemukan ada 7 orang siswa terjangkit virus MR.
“Tidak usah yang lain saja,” singkatnya.(rob)