Sanggau, BerkatnewsTV. Manager KUD Sawit Permai, Yosep Heriyanto meminta Bupati Sanggau segera menertibkan loading ramp yang mulai marak. Keberadaan loading ramp yang membeli TBS petani menjadi salah satu sebab terjadinya selisih harga beli TBS petani di lingkungan pabrik kelapa sawit.
“Apalagi dalam rapat penetapan indeks “K” dan harga TBS kelapa sawit produksi pekebun Kalbar periode Juli 2018 yang digelar di provinsi, disepakati dalam rapat agar pemerintah kabupaten/kota melalui instansi terkait menertibkan jual beli TBS di timbangan tanpa pabrik,” katanya, Rabu (25/7).
Bahkan, menurut Heriyanto, bukan kali ini saja, tetapi dalam beberapa kali rapat penetapan indeks “K” dan harga TBS kelapa sawit produksi pekebun Kalbar sebelumnya, juga telah disepakati terhadap penertiban tersebut.
“Sangat disayangkan hasil kesepakatan tidak dijalankan Pemkab Sanggau. Terkesan dibiarkan loading ramp semakin menjamur,” kesalnya.
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Sanggau Marius Jana, mendukung penertiban loading ramp.
“Saya sepakat ditertibkan. Bupati meninjau ulang masalah ijin loading tamp tanpa pabrik supaya tidak timbul masalah baru terhadap pembelian TBS,” kata politisi PDIP ini.
Ia mencontohkan satu loading ramp yang terletak di antara jalan Meliau – Bodok bertepatan di Desa Melobok posisinya tidak jauh dari jalan besar yang lalu lalang masyarakat setiap saat menjadi sempit dan macet karena banyak mobil antri bawa TBS, ini tentu sangat menghawatirkan keselamatan pengguna jalan. (dra)