loading=

Derita Asnawir Sakit Menahun di Gubuk Reot

Kondisi Asnawir yang menderita sakit selama bertahun-tahun menempati rumah tidak layak huni bersama istri dan anak-anaknya. Foto: Rizky

Kubu Raya, BerkatnewsTV. Penderitaan Asnawir (63) salah satu warga Kubu Raya yang tinggal di Jalan Hidayat RT 001 RW 007 Dusun Merpati Desa Sui Kakap Kecamatan Sui Kakap ini tampaknya lengkap sudah.

Penyakit paru-paru yang sudah menahun dialaminya tak kunjung sembuh. Selama itu pula ia harus terbaring lemas di atas tempat tidur.

Kondisi badannya kurus ceking. Saat BerkatnewsTV mendatanginya ia tak bisa berbicara. Hanya Saidah, sang istri bersama anak-anaknya yang dapat diajak bicara.

“Sejak enam bulan ini bapak sudah tak bisa lagi tidur baring. Hanya duduk saja. Setiap hari begini terus. Bergerak pun tidak bisa,” ungkap Saidah.

Upaya penyembuhan diakui Saidah telah dijalankan, mulai dari cara medis hingga tradisional. Namun, semuanya belum menunjukan hasil. “Semuanya harus bayar tunai. Uang sudah habis untuk pengobatan,” ucapnya.

Kalau pakai BPJS Saidah mengaku tidak mampu membayar bulanannya karena aturannya tidak bisa hanya diikuti satu orang dalam satu keluarga tapi seluruh anggota keluarga.

“Dulu bapak nelayan. Karena sudah sakit, saya sekarang bekerja pembantu rumah tangga. Untuk cari tambahan ngesol (jahit sepatu). Hasilnya hanya cukup untuk makan sehari-hari,” ungkapnya.

Sementara anak tertuanya bekerja parkir di Pontianak. Kondisi ini ternyata membuat anak-anaknya merasa sedih. Diantaranya ada yang sudah putus sekolah. Sementara yang anak kembar membantu jualan gorengan.

“Satu anak sudah tidak lagi mau sekolah. Yang kembar juga sudah ngomong tidak mau sekolah, katanya mau bantu jualan gorengan. Saya bilang jangan begitu. Insyaallah rejeki dari Allah akan datang,” cerita Saidah.

Mirisnya, Asnawir dan Saidah yang memiliki 10 anak ini tinggal di gubuk reot berlantaikan dan berdinding papan serta beratapkan daun.

“Kalau yang datang menawarkan bantuan sudah banyak sejak tahun 2002. Setiap kali datang minta KTP dan KK. Pernah ada yang minta uang Rp350 ribu untuk dapat bantuan bedah rumah, tapi sampai sekarang tidak ada juga,” ungkapnya.

Ia berharap ada pihak-pihak yang iklas dan tulus membantu dan juga mendapat perhatian pemerintah. “Mudah-mudahan lah Allah membuka jalan jika itu kehendaknya,” ujarnya.(riz/rob)