Kapuas Hulu, BerkatnewsTV. Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar 2018 kemarin ternyata menyisakan cerita baru, ada tiga TPS di perbatasan Indonesia-Malaysia, masyarakatnya melakukan Golput alias tidak memilih.
Ketiga TPS itu diantaranya TPS 03 Dusun Piang Desa Tinting Peninjau Kecamatan Empanang, TPS 01 dan TPS 02 Desa Semuntik Kecamatan Badau.
Golputnya warga perbatasan dikarenakan pemerintah dianggap kurang melakukan pembangunan di daerah tersebut seperti jalan maupun listrik.
“Proses pungut hitung di TPS perbatasan itu berlangsung, hanya masyarakat yang menggunakan hak pilihnya tidak ada,” kata Ahmad Yani Ketua KPU Kapuas Hulu.
Pihalnya dikatakan Yani sudah menyiapkan TPS, petugas, maupun logistik .
“Soal masyarakat itu memilih atau tidak, itu bukan kewenangan kami lagi,” ujarnya.
Sementara itu Letkol Inf Ibnu Subroto meskipun ada warga perbatasan yang Golput, kondisi keamanan pasca pemilihan masih berjalan aman dan kondusif.
Pihaknya pun akan tetap terus melakukan pengawalan pergeseran kotak suara hingga PPK maupun KPU.
Ditambahkan AKBP Imam Riyadi Kapolres Kapuas Hulu mengungkapkan, bahwa TPS di perbatasan itu ada masyarakat yang melakukan pencoblosan, namun lebih banyak Golputnya.
“Bukannya tak ada proses pungut hitung suara, hanya saja banyak yang Golput,” ucapnya.
AM Nasir Bupati Kapuas Hulu menyayangkan masyarakat di perbatasan melakukan Golput.
“Yang namanya pembangunan, tidak diminta pun pemerintah akan berusaha membangun,” ucapnya.
Nasir mencontohkan, seperti pembangunan listrik yang diharapkan oleh masyarakat perbatasan, pihaknya selalu menyampaikannya ke pemerintah pusat dan kementrian terkait begitu juga Korwil PLN di Putussibau ini.
“Bukan hanya masalah listrik tapi juga jalan di perbatasan, kami selalu sampaikan juga keluhan ke pemerintah pusat,” pungkasnya. (rel)