Ketapang, BerkatnewsTV. Pemenuhan gizi ibu hami (bumil) diyakini dapat mencegah terjadinya stunting pada anak.
Menurut Asisten Setda Pemkab Ketapang Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Syamsul Islami stunting yang terjadi pada tahap awal kehidupan atau usia dini dapat menyebabkan dampak merugikan bagi anak, baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Ia menilai secara garis besar bentuk penanganan stunting yang menjadi fokus utama adalah memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil di Ketapang dan memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.
“Dampingi ASI eksklusif dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI) sehat, terus pantau tumbuh kembang anak dan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” katanya saat sosialisasi percepatan penurunan stunting, Senin (31/7).
Baca Juga:
Ia menambahkan stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai, kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak.
“Anak akan mengalami hambatan pertumbuhan fisik, penurunan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak yang tidak optimal. Karenanya ibu hamil di Ketapang harus bisa menjaga asupan gizi selama hamil,” terangnya.
Apalagi persoalan stunting merupakan persoalan nasional, Kabupaten Ketapang menjadi salah satu dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia yang ditetapkan memiliki permasalah stunting.
Berdasarkan studi status gizi Indonesia tahun 2021, diketahui 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting, kurang lebih ada 5 juta anak Indonesia mengalami stunting. 23% bayi lahir sudah stunting, intervensi harus dimulai saat bayi belum lahir bahkan ketika perempuan beranjak dewasa.(naf)