Karyawan Mogok Kerja, Pelayanan Rumah Sakit Parindu Disetop

Karyawan Rumah Sakit (RS) Parindu melakukan aksi mogok kerja. gegara gaji yang tidak dibayar. Akibatnya, pelayanan rumah sakit disetop. mulai Senin (25/7).
Karyawan Rumah Sakit (RS) Parindu melakukan aksi mogok kerja. gegara gaji yang tidak dibayar. Akibatnya, pelayanan rumah sakit disetop. mulai Senin (25/7). Foto: pek

Sanggau, BerkatnewsTV. Karyawan Rumah Sakit (RS) Parindu melakukan aksi mogok kerja. Akibatnya, pelayanan rumah sakit disetop.

Aksi mogok kerja dipicu gaji karyawan yang tidak dibayar sejak April 2022 sampai hari ini oleh manajemen.

Perwakilan karyawan RS Parindu Filipus Patrio mengatakan mogok diikuti mulai dari tenaga kebersihan, office boy, perawat, bidan, apoteker hingga dokter.

Aksi ini akan dilakukan sampai PT Kalimantan Medika Nusantara (KMN), anak perusahaan PTPN XIII membayarkan hak-hak mereka.

“Mogok kerja kami lakukan terhitung mulai hari ini sampai hak kami dipenuhi oleh pihak manajemen rumah sakit, dalam hal ini PT Kalimantan Medika Nusantara selaku penyelenggara RS Parindu,” tegasnya disela aksi mogok kerja, Senin (25/7).

Agar tidak mengganggu pelayanan pasien yang sudah terlanjur menjalani perawatan, pihaknya, lanjut Filipus Patrio tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada mereka hingga sembuh.

Akan tetapi sejak pukul 15.00 WIB hari ini, untuk sementara RS Parindu tidak menerima pelayanan lagi.

“Gaji karyawan pelaksana belum dibayar selama tiga bulan, terhitung Mei, Juni dan Juli. Kemudian gaji karyawan pimpinan empat bulan, terhitung sejak April, Mei, Juni dan Juli,” ungkapnya.

Baca Juga:

Selain pembayaran gaji, mereka juga menuntut pihak RS Parindu agar tidak pilih kasih dalam memberikan hak.

“Kami minta Direktur PT KMN tidak pilih kasih. Baik karyawan tetap, PKWT, tenaga honor, dokter tamu, karyawan PTPN XIII yang ditugaskan di RS Parindu, gaji dibayarkan sesuai tanggal yang sudah ditetapkan. Karena kami melihat ada ketimpangan, dokter spesialis didahulukan,” ungkapnya.

Tidak hanya tahun 2022, kata Filipus, keterlambatan juga sering terjadi di tahun 2021. Persoalan ini pun sudah beberapa kali disampaikan kepada pihak manajemen rumah sakit.

“Tahun 2021, gaji kami dibayar setengah setiap bulan, tiga sampai empat bulan berikutnya baru dibayar lagi. Ini tentu jadi persooalan buat kami. Sementara kebutuhan keluarga tidak bisa ditunda-tunda,” beber Filipus.

Dikonfirmasi Direktur PT KMN dr Hengky Adrian membenarkan bahwa operasional RS Parindu sementara waktu dihentikan.

“Terkait hasil pertemuan dan tuntutan yang disampaikan dalam pertemuan hari ini akan kami laporkan ke Kandir,” pungkasnya. (pek)