Tiga Penyelenggara Pemilu di Sintang Tumbang Saat Pleno

Joko dan Yudas terpaksa dirawat di rumah sakit tidak mampu lagi mengikuti proses penghitungan suara. Foto: Susi

Sintang, BerkatnewsTV. Setelah sepekan pencoblosan, sejumlah penyelenggara pemilu dikabarkan jatuh sakit bahkan harus dirawat intensif di rumah sakit.

Diantaranya PPK Kayan Hulu Yudas dan Joko menyusul lagi Hidayat KPPS Sintang pada Kamis (25/4).

“Kami mendapatkan kabar ada tiga Petugas KPPS jatuh sakit setelah bekerja mengamankan Pemilu dan melakukan pleno,” ujar Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sintang, Antonius Viktorius Tian, Kamis (25/4).

Laporannya sambung Tian, dua orang dirawat di rumah sakit dan 1 orang masih dirawat di padepokan tempat pleno berlangsung di Kecamatan Sintang.

“Atas kejadian ini kami minta dengan PPK kalau ada kejadian meninggal segera dibuat surat kematian, minimal surat keterangan kades, meninggal karena menjalankan tugas pemilu. Agar dapat ditindak lanjuti KPU RI, mudah mudahan ada santunan. Karena secara nasional Ratusan yang meninggal, yang luka juga banyak ini pekerjaan berat, sehingga memang terjadi korban jiwa,” terangnya.

Kabar jatuh sakitnya penyelenggara pemilu ini menambah sederetan korban, setelah tiga orang sebelumnya juga dikabarkan meninggal dunia ketika bertugas mengawal penyelenggaraan Pemilu serentak yang melelahkan.

Karwan, petugas KPPS TPS 06, Desa Semuntai, Kecamatan Sepauk meninggal dunia setelah mengalami kelelahan saat mengawal perhitungan suara.

Sementara Nani Rosmiani, Pengawas Pemilus Desa (PPD) di Kecamatan Dedai juga meninggal dunia bersama anak yang dikandungnya. Nani hamil 9 bulan saat sedang bertugas mengawal lima TPS.

Dan Jentol pengawal TPS 01 Dusun Batu Badak Desa Mensulung Bio.(sus)