Kubu Raya, BerkatnewsTV. Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya mulai melakukan berbagai persiapan menyambut lomba desa yang akan digelar pada tahun 2026 mendatang. Seluruh Rukun Tetangga (RT) dan Dusun di desa tersebut kini tengah berbenah untuk menata lingkungan masing-masing agar tampil lebih rapi dan indah.
Kepala Desa Parit Baru, Musa mengatakan bahwa pihaknya telah mulai melakukan revitalisasi dari tingkat RT hingga Dusun. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapan desa dalam menghadapi lomba tingkat kabupaten.
“Jadi RT berbenah, Dusun juga berbenah. Kita juga akan adakan lomba di tingkat internal desa untuk mendorong para kepala Dusun agar mulai menata wilayahnya dari sekarang,” ujar Musa saat menghadiri peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 di Sungai Raya, Senin (6/10).
Menurutnya, persiapan dari tingkat bawah akan menjadi dasar untuk menunjukkan kematangan Desa Parit Baru dalam mengikuti lomba desa nanti.
“Titik fokus kita adalah ingin menampilkan kesetaraan dengan program pemerintah. Di sinilah wajah Kabupaten Kubu Raya terlihat. Ibarat muka, ya harus kita benahi seperti berhias, bergincu, agar terlihat cantik dan indah,” ungkap Musa.
Baca Juga:
Ia menegaskan bahwa pembangunan daerah harus dimulai dari desa. Jika kabupaten berbenah, maka desa juga wajib ikut berbenah.
“Keseimbangan inilah yang menunjukkan daerah maju dimulai dari desa. Saya pikir kawan-kawan desa lain juga ikut menyiapkan diri,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Sujiwo, mengungkapkan bahwa pada tahun depan akan ada 123 desa yang ikut berpartisipasi dalam lomba desa. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk stimulus agar setiap desa berlomba-lomba mempercantik lingkungannya.
“Kita ambil contoh, kalau satu desa menata lingkungannya dengan anggaran Rp50 juta, maka dikalikan 123 desa, totalnya lebih dari Rp6 miliar. Sedangkan pancingan dari kami hanya Rp500 juta. Jadi desa-desa akan bersemangat memperbaiki desanya masing-masing—mulai dari mengecat pagar, mempercantik gapura, sampai memasang lampu agar lebih semarak,” terangnya.
Selanjutnya tambah Bupati Sujiwo, kegiatan gotong royong, penanaman pohon, dan penghijauan menjadi bagian dari upaya memperindah lingkungan desa.
“Inilah yang saya maksud metode stimulus atau rangsangan. Dana Rp500 juta itu bukan untuk personal, tapi untuk membangun desa agar uangnya tetap berputar di masyarakat,” tutupnya. (dian)