Sanggau, BerkatnewsTV. Pemkab Sanggau sedang menyusun Rencana Induk Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak (KLA) Kabupaten Sanggau tahun 2025–2029. Dalam penyusunan itu akan memuat lima klaster pembangunan anak.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sanggau, Shopiar Juliansah menilai rencana induk sangat penting untuk memperkuat arah kebijakan dan strategi pelaksanaan KLA di Kabupaten Sanggau.
Ditegaskannya bahwa penyusunan rencana induk KLA adalah wujud komitmen pemerintah daerah untuk memastikan pemenuhan hak anak berjalan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan.
“Rencana induk ini akan menjadi panduan bersama seluruh pemangku kepentingan dalam membangun Kabupaten Sanggau yang layak anak,” ujarnya.
FGD yang dimoderatori oleh Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah Bapperida, Yustini menghadirkan Diva sebagai narasumber yang berasal dari PT. Nikedo Arditomo Konsultan.
Baca Juga:
“Tadi kita melihat data yang dipaparkan narasumber terkait kerangka teknis penyusunan rencana induk, dan tadi kita juga mendengar penjelasan Ibu Fransiska dari Dinsos P3AKB Kabupaten Sanggau yang menyampaikan kondisi dan tantangan pemenuhan hak anak di daerah,” ungkapnya.
Penyusunan Rencana Induk KLA yang digelar dalam bentuk Focus Grup Discussion (FGD) pada Kamis (14/8) itu, meminta masukan dari berbagai pemangku kepentingan termasuk anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak Kabupaten Sanggau.
Disebutkan Shopiar, rencana induk KLA 2025–2029 memuat lima klaster utama yang menjadi fokus pembangunan. Kelima, hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya, dan perlindungan khusus.
“Setiap klaster disertai strategi, indikator, dan target capaian yang akan dituangkan dalam Rencana Aksi Daerah (RAD) dengan total 24 indikator KLA. Pelaksanaan rencana aksi ini akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, media massa, dunia usaha, akademisi, dan Forum Anak yang tergabung dalam Gugus Tugas KLA,” bebernya.
Dijelaskannya, melalui forum ini, peserta menyampaikan masukan terkait penguatan kelembagaan, penyediaan sarana dan prasarana ramah anak, peningkatan peran keluarga, penguatan layanan perlindungan anak, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Semua masukan tersebut akan diintegrasikan dalam laporan akhir Rencana Induk KLA 2025–2029.
“Hasil FGD ini diharapkan menjadi pijakan kuat bagi Pemkab Sanggau untuk mempercepat pencapaian indikator KLA yang telah ditetapkan secara nasional. Dengan kolaborasi lintas sektor, Kabupaten Sanggau menargetkan tercapainya lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” pungkasnya.(pek)