Kubu Raya, BerkatnewsTV. Sebanyak lima Satuan pendidikan dasar, yang terhimpun dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus enam Sungai Ambawang asah kemampuan tenaga pendidik, dalam menerapkan Pola Pikir Tetap (PPT) menjadi Pola Pikir Bergerak (PPB). Adapun satuan pendidikan yang mengikuti yakini SDN 14, SDN 32, SDN 39, SDN 03, dan SDN 33 di Kecamatan Sui Ambawang.
Ketua Gugus enam, Sungai Ambawang Kusrini, menjelaskan perubahan pola pikir guru adalah langkah penting untuk menjawab tantangan pendidikan masa kini. Terutama perubahan sebagian kurikulum merdeka belajar menjadi pembelajaran mendalam atau Deep learning.
“Jadi guru-guru di Gugus enam ini tidak lagi memakai PPT namun ke pola pikir bertumbuh sehingga nanti ilmu yang didapatkan dapat diterapkan pada sekolahnya masing-masing,” harapnya usai membuka kegiatan KKG Tahap 1 Gugus Enam Sui Ambawang di gedung SDN 03 Sungai Ambawang, Selasa (5/8).
Kemudian Kusrini menekankan guru bukan sekadar penyampai materi. Guru adalah fasilitator, motivator, sekaligus inspirator bagi siswanya. Dengan pola pikir bertumbuh, guru akan selalu mencari cara terbaik untuk memotivasi, membimbing dan mendidik anak-anak murid.
“Agar mereka berani mencoba, pantang menyerah, dan siap menghadapi tantangan,” ujar Kusrini.
Sementara Ketua KKG Kecamatan Sungai Ambawang, Kasianus mengatakan bahwa pelatihan ini menjadi agenda rutin untuk diikuti seluruh anggota Gugus enam agar dapat menjawab bersama kebutuhan atau tuntutan dinamika dari program Pemerintah pusat, khususnya Kemendikdasmen.
Baca Juga:
“Pendidikan saat ini menuntut guru untuk berpikir terbuka dan selalu siap belajar. Intervensi pola pikir ini membantu guru melihat setiap kesulitan sebagai peluang untuk berkembang. Dengan demikian, kualitas pembelajaran akan meningkat, dan pada akhirnya berdampak pada prestasi siswa,” ujarnya.
Kasianus juga berharap setiap guru yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing dengan membagikan ilmu yang diperoleh kepada rekan sejawat.
“Semoga dengan adanya pembaharuan-pembaharuan ini menambah wawasan kepada tenaga pendidik agar dapat mengembangkan ini ke penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikannya masing-masing,” jelasnya
Salah satu peserta, Eva Susanti menyatakan kalau saat baru di Gugus enam baru saja menyelesaikan satu modul. Meskipun begitu, Eva menyambut baik dan akan mengaplikasikan tata cara pembelajaran yang terbarukan dilingkungan satuan pendidikannya.
“Ini akan masih terus berlanjut, karena ini masih tahap awal dan ada tujuh modul yang harus diselesaikan,” ungkap Eva yang juga Kepala SDN 14 Sui Ambawang ini.
Eva juga merasa dengan adanya narasumber yang berkompeten dalam menjelaskan setiap modul-modul pembelajaran, menjadi langkah strategi untuk menciptakan generasi emas terutama di usia pendidikan sejak dini.
“Baik secara teoritis maupun praktekum kepada anak-anak didik. Tantangan seperti dapat dipecahkan bersama-sama guru lainnya untuk memberikan yang terbaik kepada dunia pendidikan,” pungkasnya (dian)